Hebat! Tahun Lalu Hanya 98, Kini Sudah 269 ​​Desa di Jabar Berstatus Mandiri

Pemerintahan, BogorUpdate.com
Indeks Desa Membangun (IDM) Jawa Barat yang menjadi indikator dalam penetapan status desa di Indonesia meningkat. Itu terlihat dari peningkatan desa berstatus mandiri, dari 98 desa pada 2019 menjadi 269 desa pada 2020. Desa berstatus maju meningkat dari 1.232 jadi 1.632 desa dalam kurun yang sama.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPM-Desa) Bambang Tirtoyuliono mengatakan, perbaikan aspek ekonomi, infrastruktur, dan sosial menjadi domain penting untuk 5.312 desa se-Jabar mandiri.

“Bagaimana kami memperbaiki perekonomian desa, memanfaatkan potensi desa yang dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Yang kedua, dengan memanfaatkan inovasi Gubernur (Ridwan Kamil), kami dorong dengan memudahkan aksesibilitas antar desa, antar wilayah. Yang baru, kami terkait dengan program sosial,” kata Bambang, Minggu (5/7/20).

Berdasarkan PermendesaPDTT Nomor 2 Tahun 2016 tentang IDM, merupakan indikator yang menentukan status desa. Mulai dari dimensi pelayanan, dimensi kesehatan, akses pendidikan dasar, hingga keterbukaan wilayah terhadap lingkungan ekonomi. Maka, peningkatkan status desa di Jabar koheren dengan Peningkatan indikator IDM.

Peningkatan indikator IDM tidak lepas dari Jabar bernama Desa Juara. Desa Juara memiliki tiga pilar, yaitu digitalisasi layanan desa, Satu Desa Satu Perusahaan (OVOC), dan Gerakan Membangun Desa (Gerbang Desa).

Dari tiga pilar tersebut hingga sederet program, seperti Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), Jembatan Gantung Desa (Jalan Desa), Jalan Mulus Desa, Sapa Warga, dan banyak program lainnya. Program-program yang dirancang untuk memangkas kesenjangan dan digitalisasi pedesaan dengan anggaran.

Pada 2019, Pemda Provinsi Jabar telah membangun 22 Desa Jantung yang tersebar di beberapa kabupaten. Jantung Desa dibangun untuk memudahkan akses sekolah dan mengatasi konektivitas antar desa.

Di sektor perikanan, 1.039 kolam yang menggunakan teknologi smart auto feeder. Lewat teknologi itu, memberi makan ikan bisa menggunakan gawai. Dampak, panen naik menjadi dua kali lipat dalam penampilan. Persentase Pendapatan melonjak sekira 30 hingga 100 persen.

“Kami intens mendorong desa untuk bisa mandiri dan terus berinovasi. Dengan kondisi pandemi sekarang, tumbuh kembangnya demi kemajuan desa,” kata Bambang.

Saat ini, sudah tidak ada desa di Jabar berstatus sangat tertinggal. Sementara jumlah desa berstatus tertinggal dan berkembang terus menurun. Desa berstatus mundur dari 326 turun jadi 121. Sementara desa berstatus berkembang dari 3,656 turun jadi 3,290.

 

 

 

 

(hms/end)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *