Selamatkan Demokrasi Banten, BEM PTM Zona 3 Deklarasi Dukung “Kotak Kosong”

 

Pilkada (Bogorupdate.com) – Sebagai bentuk protes atas penyelenggaraan Pilkada tiga wilayah di Provinsi Banten, BEM PTM Zona 3 DKI, Jawa Barat dan Banten Deklarasi Kotak Kosong, di kampus Perguruan Tinggi Muhammadiyah Kabupaten Tanggerang, Kamis 31 Mei 2018.

 

Koordinator Aksi Ari Suhendra mengaaku curiga adanya indikasi lobi-lobi politik yang menyebabkan semua parpol berbondong-bondong untuk mendukung pertahanan.

 

Diakui Ari, gerakan tersebut dilakukan karena adanya ketidak puasan masyarakat terhadap tiga masing-masing calon dalam kepemimpinan periode sebelumnya.

 

“Selama kepemimpinan mereka (petahana-red) baik Bupati Lebak, Bupati Tangerang maupun Walikota Tangerang Selatan telah gagal dalam membangun Provinsi Banten,” Seru Ari dalam orasinya.

 

Kegagalan tersebut kata dia, telah terbukti selama mereka memimpin dengan banyaknya persoalan mulai perekonomian masyarakat, ketahanan pangan, sumber daya manusia yang belum bisa di manfaatkan pemda sehingga meningkatnya angka pengangguran, angka kemiskinan yang tinggi di provinsi banten.

 

Selain itu lanjutnya, pendidikan yang belum merata di setiap daerah, masih adanya bentuk KKN, nawacita revorma agraria yang justru akan merusak lingkungan di Provinsi Banten.

 

“Dengan melawan kotak kosong, maka demokrasi ini tidak sehat, karen memaksakan masyarakat memberikan hak suaranya tanpa bisa memilih calon yang memilki program serta gagasan yang lebih baik,” jelasnya.

 

Untuk itu lanjut Ari, jika kotak kosong memenangkan perolehan suara maka secara demokrasi dan kedaulatan di tangan rakyat dan pemilihan harus diulang tanpa mengikut sertakan calon yang kalah.

 

Ia berpendapat, fenomena pilkada dengan calon tunggal merupakan kegagalan partai politik di Indonesia. Karena tidak bisa menciptakan kader yang baik sebagai calon pemimpin.

 

“Berarti partai tidak mampu melahirkan pemimpin. Apa dong kerja mereka selama ini kalau tidak mampu melahirkan pemimpin? Mereka kan dapat APBN, masak gak mampu melahirkan pemimpin untuk bersaing dalam pesta demokrasi? Artinya, dalam partai tersebut berarti tidak ada proses kaderisasi yang berlangsung dengan baik yang melahirkan pemimpin kompeten,” ujar dia.

 

Dengan pilkada melawan kotak kosong seharusnya malu, kenapa??? Karena seharusnya lawan dengan kapasitas kemampuan yang hampir sama (level playing field) sehingga tercipta sebuah adu gagasan dan masyarakat bisa menilai mana yang layak untuk memimpin 5 tahun kedepan.

 

Seperti diketahui, pilkada tiga wilayah di Provinsi Banten itu, masing-masing hanya memajukan satu pasangan dan melawan kotak kosong, diantaranya Kabupaten Lebak dengan pasangan Iti Octavia Jayabaya dan Ade Sumardi yang diusung 11 partai yakni Demokrat, PDI-P, Golkar, PAN, PKB, PKS, Hanura, NasDem, PPP, PKB, dan Gerindra jumlah 50 kursi.

 

Sementara Kabupaten Tangerang total 12 partai menyerahkan form dukungan, yaitu Golkar, PDIP, NasDem, Demokrat, Hanura, PKS, PPP, PKB, Gerindra, PKPI, PAN, dan PBB total 50 kursi dengan menjagokan Ahmed Zaki Iskandar-Mad Romli.

 

Dan Kota Tangerang Koalisi 12 parpol mendukung pasangan Arief dan Sachrudin yakni Demokrat, PDIP, Golkar, PPP, PKB, PAN, PKS, Gerindra, Hanura dan NasDem, artinya 10 partai pengusung dan dua pendukung yaitu PSI dan Perindo, karena belum memiliki kursi di parlemen. (As/Iksan)

 

 

 

 

Editor : Anto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *