Konsumsi Selai Kacang Tanah Turunkan Risiko Diabetes? Ini Faktanya

Kesehatan, BogorUpdate.com
Para peneliti dari Harvard School of Public Health, Amerika Serikat, merekomendasikan selai kacang tanah sebagai makanan berkalori pengganti daging merah maupun produk olahan berbahan biji-bijian.

Selain lebih menyehatkan, selai kacang disebut-sebut dapat membantu menurunkan dan menstabilkan kadar gula darah secara keseluruhan.

Meski begitu, selai kacang yang direkomendasikan bukanlah yang mengandung tambahan garam, gula, dan lemak trans tidak sehat. Pilihan yang baik yaitu selai kacang alami dengan nutrisi dari kacang tanah.

Nutrisi tersebut bahkan diyakini dapat membantu menurunkan risiko diabetes.

Pengaruh Konsumsi Selai Kacang pada Gula Darah

Riset dalam Journal of American Medical Association tahun 2002 mengenai konsumsi selai kacang dan efeknya pada gula darah melibatkan sekitar 84.000 wanita.

Penelitian menemukan, wanita yang mengonsumsi selai kacang 5 sendok makan atau lebih per pekan mengalami penurunan risiko diabetes tipe 2.

Studi lainnya yang diterbitkan The British Journal of Nutrition pada 2013 mengungkapkan, selai kacang dapat menstabilkan kadar gula darah.

Riset skala kecil itu melibatkan 15 wanita pengidap obesitas dan berisiko tinggi mengalami diabetes tipe 2.

Hasil penelitian menyatakan, para peserta yang sarapan dengan 3 sendok makan selai kacang memiliki kadar gula darah lebih rendah. Mereka juga mengalami penurunan rasa lapar hingga 12 jam usai sarapan.

Temuan tersebut dibandingkan dengan peserta yang tidak sarapan dengan selai kacang.

Para peneliti menilai, efek selai kacang dalam menurunkan gula darah dan menghambat rasa lapar berasal dari kandungan lemak baik, protein, serat, dan karbohidrat dalam selai berbahan kacang tanah.

Dokter Reza Fahlevi mengatakan, pada dasarnya kacang tanah memang aman dikonsumsi diabetesi (penderita diabetes). Dengan catatan, pengolahan kacang tanah dilakukan secara benar.

“Misalnya dengan tidak digoreng. Karena, kalau digoreng dapat menambah kandungan kolesterol di dalamnya,” jelas dr. Reza.

Dokter Reza menjelaskan, “Karena kacang (tanah) punya lemak baik, protein, dan kandungan gula yang rendah, otomatis orang yang mengonsumsi kacang punya risiko peningkatan gula darah yang lebih rendah, dibandingkan konsumsi makanan yang punya kandungan gula tinggi.”

Berdasarkan Live Strong, 2 sendok makan selai kacang tanah alami mengandung sekitar 13 gram lemak tak jenuh, 7 gram protein, 3 gram gula alami, dan nyaris 2 gram serat.

“Selain itu, kacang [tanah] juga mengandung antioksidan, mineral, vitamin,” dr. Reza menambahkan.

Tetap Batasi Asupan Selai Kacang

Kendati beberapa penelitian menunjukkan efek positif selai kacang pada gula darah, studi lanjutan berskala besar dengan populasi beragam tetap dibutuhkan. Hal ini dilakukan guna memperoleh bukti kuat soal manfaat selai kacang untuk penderita diabetes.

Selain itu, dr. Reza mewanti-wanti agar diabetesi tetap mengonsumsi selai kacang dalam jumlah cukup.

“Karena, belum ada penelitian yang cukup kuat yang menyebut kacang [tanah] dapat dikonsumsi dalam jumlah banyak untuk diabetesi. Asal dikonsumsi dalam jumlah tepat, tidak masalah,” terangnya.

Selai kacang bisa menjadi pilihan tepat dalam diet atau pola makan sehat untuk pengidap diabetes. Asalkan, selai yang dikonsumsi alami berbahan kacang tanah dan dimakan tidak berlebihan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *