Nanggung, BogorUpdate.com – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Bogor gelar Safari Jurnalistik Ke-VIII di Aula PWAT PT. Antam Kalong Liud, Kecamatan Nanggung, yang diikuti semua stakeholder yang berada di Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, pada Rabu (1/3/23).
Safari Jurnalistik PWI Kabupaten Bogor membahas tentang pemahaman Undang-Undang Pers Nomor 40 tahun 1999, Kode Etik Jurnalistik dan Keterbukaan Informasi Publik.
Dalam sambutannya, Camat Nanggung Ae Saefulloh mengapresiasi kegiatan Safari Jurnalistik yang dilakukan oleh PWI Kabupaten Bogor. Diapresiasi salah satu dari 40 Kecamatan yang saat ini menjalankan Safari Jurnalistik tentang pemahaman jurnalistik, karena emang masih banyak pemahaman yang tidak tepat.
“Medsos merupakan buku pintar sehingga harus pandai dalam memilah, salah satu caranya dengan ini Safari Jurnalistik agar semua sesuai dengan apa yang terjadi sesungguhnya,” ujarnya kepada wartawan.
Ae Saefulloh memandang perlu pemahaman para stakeholder tentang adanya peran dan fungsi jurnalistik sehingga dibutuhkan sinergisitas yang berkesinambungan.
“Peran dan fungsi jurnalistik bagi pemerintah itu sangat dibutuhkan sebagai penyeimbang dalam melakukan tugas dan fungsinya,” katanya.
Senada dengan Camat Nanggung, Manager Tanggung Jawab Sosial atau Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Antam Tbk Arif Rahman Hakim mengatakan, sebagai Apresiasi nyata pihaknya terus mensuport kegiatan Safari Jurnalistik PWI Kabupaten Bogor.
“Kami sangat menyadari pentingnya acara pada hari ini dengan mensupportnya. Semoga ini dapat berkelanjutan dan kami siap bersinergi. Karena keberadaan kami di Kecamatan Nanggung ini, untuk dapat dirasakan langsung oleh masyarakat,” ujarnya.
“Ini harus mendapatkan sharing knowledge tentang fungsi yang bermanfaat. Jika ada kunjungan ke Antam informasi ‘kan saja, ini adalah jembatan untuk bersinergi. Semoga kesempatan ini menjadi yang terbaik bagi kita semua,” sambungnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Apdesi Kecamatan Nanggung, Jani Nurjaman mengaku bahwa jurnalis adalah mitra strategis pemerintah.
“Media bagian dari pada mitra yang merujuk pada Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa terkait dengan publikasi. Saat ini desa menyampaikan publikasinya lebih kepada memasang grafik di baliho dan sosialisasi langsung,” katanya.
Menurut Jani Nurjaman, hadirnya jurnalis harus selaras sebagai kontrol sosial yang memiliki image positif dan bersinergi dengan pemerintah.
“Menyelaraskan pandangan tentang media yang harus ber-image yang positif. Karena hadir jurnalis sebagai kontrol sosial yang berimbang. Dengan bersinergi dalam hal ini pengguna anggaran pemerintah,”ungkap Jani
Safari Jurnalistik PWI Kabupaten Bogor dilanjutkan dengan penyampaian materi dan masuk sesi tanya jawab bersama dengan audiens dan narasumber.
Pemateri yaitu ketua PWI Kabupaten Bogor yaitu H. Subagiyo bersama dengan Sekretaris M. Nurofik.
M. Nurofik menuturkan bahwa targetnya setiap kecamatan dapat dihadirkan satu agenda Safari Jurnalistik.
“Targetnya setiap Kecamatan bisa kita datangi diera keterbukaan informasi publik. Dengan banyaknya temuan dilapangan, kita memandang perlu adanya edukasi ke masyarakat,” pungkasnya.