Sukamakmur, BogorUpdate.com – Warga Kecamatan Sukamakmur digegerkan dengan penemuan mayat laki-laki yang sudah membusuk di sungai Cipamingkis, Desa Sirnajaya, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, diduga terbawa banjir saat sedang mandi, Minggu (7/5/23).
Berawal dari seorang warga yang hendak ke kebun untuk memetik mentimun, tiba-tiba dikejutkan dengan melihat orang yang berada di kali dengan keadaan sudah membusuk, yang tidak jauh dari kebun nya.
Diketahui mayat tersebut bernama Muhammad Salim usia 80 tahun, warga Desa Wargajaya, yang sejak hari Kamis keluar rumah, dan ditemukan di sungai Cipamingkis pada Minggu pagi dengan keadaan sudah tidak bernyawa.
Kepala Desa Wargajaya, Ooy Tamami mengatakan, korban meninggalkan rumah sejak hari Kamis, diduga korban hendak mandi di kali Cipamingkis, dan saat mandi kemungkinan korban terbawa arus banjir.
“Ya korban meninggalkan rumah pada hari Kamis sekitar pukul 8 pagi, dan pada hari Jum’at, Sabtu tidak pulang, kemungkinan diduga korban pergi ke kali Cipamingkis untuk mandi, dan terbawa arus banjir sampai 10 kilo meter,” ucap Ooy Tamami kepada Bogorupdate.com.
Selajutnya Ooy Tamami menyampaikan, pada hari minggu pagi sekitar pukul 06.30 WIB seorang warga Kampung kebun danas Desa Sirnajaya akan metik timun dikebunya yang tidak jauh dari kali Cipamingkis, tiba-tiba melihat seorang yang sudah tidak bernyawa dengan keadaan sudah membusuk.
“Sontak warga tersebut kaget dan melaporkan ke aparat Desa Sirnajaya, dan diketahui mayat tersebut adalah warga Desa Wargajaya, dan saya dikontek lansung turun ke lokasi, ternyata benar itu adalah warga saya yang bernama Muhammad Salim berusia 80 tahun yang tidak pulang sejak hari kamis,” paparnya.
Lebih lanjut Ooy Tamami menjelaskan, setelah pihak berwajib datang korban langsung diangkat dan dibawa ke mobil ambulance. Anak korban tidak mau orang tuanya di autopsi, maka korban dibawa pulang.
“Sebelum aparat datang saya melarang warga untuk mengangkatnya, sebelum melaporkan kepada pihak berwajib, takut dibutuhkan untuk autopsi, tapi anaknya tidak boleh diotopsi karena ini sudah faktor dan nasib, ini musibah.Kasihan kalau di otopsi dibawa ke Jakarta atau ke rumah sakit akhirnya membutuhkan waktu,” jelasnya.
Masih kata Ooy Tamami, dengan kesepakatan keluarga akhirnya jenazah korban dibawa pulang untuk dimakamkan oleh pihak keluarga.
“Para ahli waris kumpul menyatakan sikap bahwa Kejadian ini adalah musibah, tidak akan menuntut apapun, kepada siapapun, dan keluarga korban mengucapkan terimakasih banyak kepada semua pihak yang sudah membantu mengangkat Jenzah orang tuanya dari kali Cipamingkis,” pungkasnya.