Bogor RayaHomeNewsPendidikan

Soal Miras Dalam Study Tour di Bali, Adi Suwardi Pertanyakan Pengawasan Dari SMAN 1 Cileungsi

Anggota DPRD Kabupaten Bogor, Adi Suwardi

Cileungsi, BogorUpdate.com – Menanggapi adanya 7 siswa SMAN 1 Cileungsi, yang di minta mengundurkan diri usai Study Tour ke Bali, Anggota DPRD Kabupaten Bogor, Adi Suwardi mempertanyakan pengawasan pihak sekolah, dan tujuan dari Study tour tersebut.

Menurutnya, study tour itu adalah bagian dari kegiatan sekolah untuk memberikan wawasan untuk siswa dengan tempat tujuan yang dipilih. Baik sejarah ataupun wawasan lain yang nantinya menjadi bekal untuk siswa.

“Yang pasti study tour itu tujuannya apa, harus jelas. Misalnya, kita Study tour disuatu tempat, disana tuh ada sejarah ini, sejarah itu, nah itu yang benar, diberikan arahan dan dikasih panduan yang dilakukan oleh pihak sekolah,” ucap Adi Suwardi kepada Bogorupdate.com, Minggu (15/1/23).

“Artinya, itu bagian dari ekstrakurikuler, nah tujuan dari Study tour itu untuk menambah wawasan di luar sekolah. Karena kegiatan itu bagian dari kegiatan sekolah, artinya itu semua jadi tanggung jawab sekolah,” sambungnya.

Politisi Partai Gerindra itu juga menegaskan, ketika pihak sekolah mengadakan Study tour keluar, dan terjadi pelanggaran pada muridnya, akibat minum-minuman keras, berarti pelanggarannya pun masih dibawah pengawasan pihak sekolah.

“Pertanyaan saya, siapa yang mengawal kesana dari pihak sekolah, dan bentuk kegiatan tersebut seperti apa, artinya kalau memang ini bagian dari pada pelanggaran yang dilakukan oleh siswa itu udah jelas yah, namanya minum-minuman itu jelas melanggar, tapi pengawalannya itu seperti apa?” tanya nya.

Adi yang berangkat dari Dapil II itu mengungkapkan, setiap pelanggaran memang harus diberikan sanksi. Akan tetapi jangan sampai sanksinya bisa mematikan anak untuj berprestasi. Pihak sekolah harus ada regulasi yang bijak.

“Tapi kalau sampai dengan pemecatan, atau meminta siswa untuk mengundurkan diri, ini mohon dipertimbangkan, karena ini lebih ke masa depan siswa. Apalagi siswa tersebut sudah kelas tiga, dia punya kesempatan di tahun ini untuk lulus. Harusnya ada kesempatan lah untuk pembinaan, mungkin pembinaannya seperti apa nanti dilakukan oleh pihak sekolah,” jelasnya.

Dengan begitu, wajar dari pihak sekolah tidak mengeluarkan para siswa tersebut, karena kalau dia mengeluarkan itu sanksinya ada. Tapi kalau mengundurkan diri pastinya kemauan murid itu sendiri.

“Ya pastinya pihak sekolah kena sanksi lah, kalau siswa itu dikeluarkan. Tapi kalau di suruh mengundurkan diri pihak sekolah aman, dan semua ini harus ada kajian dulu dengan di rapatkan oleh Komite Sekolah dan para wali kelas serta wali muridnya,” cetusnya.

Dengan terjadinya peristiwa ini, ia berharap agar orang tua siswa dapat berkomunikasi dengan pihak sekolah agar menemukan solusi yang terbaik.

“Saya berharap wali murid dan pihak sekolah berkomunikasi baik lah, diskusikan jangan sampai terjadi ada keputusan yang merasa ada yang dirugikan. Serta wibawa dan nama baik SMAN 1 Cileungsi ini harus terjaga lahlah. Apalagi sekolah itu tempat belajar, bukan tempat belajar untuk minum-minuman keras, yang terpenting ada komunikasi baik,” pungkasnya.

Sebelumnya, Usai study tour ke Bali, 7 Siswa Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Cileungsi, Kabupaten Bogor, diminta pihak sekolah untuk mengundurkan diri, lantaran kedapatan melanggar tata tertib sekolah.

Hal itu dikeluhkan oleh salah satu orang tua murid, yang berinisial HA. Menurutnya, setelah anaknya pulang dari study tour ke Bali, pihak dari sekolah melakukan pemanggilan kepada para orang tua murid dan menyampaikan jika anaknya terlibat minum-minuman keras.

“Saat anak saya ikut Study Tour ke Bali pada bulan Januari 2023, oleh pihak sekolah, dengan membayar uang Rp 2,4 juta, setelah pulang saya mendapatkan laporan, anak saya bersama teman-temannya telah minum-minuman keras disana,” ucapnya kepada Bogorupdate.com.

Setelah dipanggil, para orang tua murid diminta oleh pihak SMAN 1 Cileungsi untuk membuat surat pengunduran diri. Karena sudah kelas 3 menjelang ujian, mereka akhirnya menolak permintaan sekolah.

“Saat dipanggil oleh pihak sekolah, saya diminta oleh pihak sekolah untuk membuat surat pengunduran diri dan pindah sekolah ke tempat lain. Tetapi saya menolaknya, karena anak saya ini kelas 3 sebentar lagi akan mengikuti ujian,” jelasnya.

Exit mobile version