Bogor RayaHomeNewsPendidikan

Sengketa Lahan Berujung Penyegelan, KCD Bakal Panggil Pihak Yayasan Pendidikan Widya Kusuma Cileungsi

Cileungsi, BogorUpdate.com – Perwakilan Kepala Cabang Dinas (KCD) Provinsi Jawa Barat wilayah 1 Kabupaten Bogor mendatangi Sekolah Yayasan Pendidikan Widya Kusuma Cileungsi, terkait adanya penyegelan sekolah oleh PT Mentari Bersahabat Indonesia yang mengakibatkan siswa-siswi dan Guru tidak bisa mengikuti belajar mengajar disekolah.

Perwakilan KCD Provinsi Jawa Barat Wilayah 1 Kabupaten Bogor, Yuyu Yullah mengaku akan memanggil Ketua Yayasan Pendidikan Widya Kusuma Cileungsi, terkait permasalahan sengketa lahan berujung penyegelan sekolah yang terletak di Desa Cileungsi Kidul, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor.

“Kedatangan saya kesini mendapatkan laporan adanya sekolah yang disegel oleh pihak yang mengklaim mempunyai tanah tesebut. Saya juga tidak mau adanya segketa ini menggangu hak anak untuk mendapatkan pendidikan, karena kita tahu sekarang mau akhir tahun, maka kita akan memanggil segera ketua Yayasan untuk meminta penjelasan,” ujar Yuyu Yullah kepada Bogorupdate.com, Senin (25/11/24).

Yuyu Yullah menegaskan, seharusnya anak-anak tetap sekolah, karena ini yang terjadi antara pihak Yayasan sama pihak ke 3 yang mengklaim memiliki lahan tersebut. Jadi penyelenggaraan pendidikan siswa-siswi harus tetap berlangsung.

“Ya, seharusnya pendidikan belajar mengajar disekolah ini harus tetap berjalan, terkait adanya sengketa lahan disekolah ini mudah-mudahan bisa secepatnya diselesaikan,” tegasnya.

Selanjutnya Ia juga mengatakan, dari hasil pemantauan di lapangan oleh pihak KCD, akan segera melaporkan ke pimpinan di Provinsi.

“Langkah kita KCD akan melaporkan ke pimpinan, untuk mengambil langkah-langkah selanjutnya bagaimana menyelamatkan siswa-siswi disekolah ini,” ungkapnya.

Ia juga menyampaikan, bila sengketa lahan sekolah ini tidak secepatnya ada penyelesaian, terpaksa siswa-siswi akan diarahkan ke tempat sekolah yang bisa menampungnya.

“Barang kali kita akan menitipkan siswa-siswi kesekolah yang lain. Kita akan mencari satuan Pendidikan yang bisa menampung anak-anak ini. Sekaligus mendiskusikan dan memangil beberapa pihak terkait,” pungkasnya. (Gus)

Exit mobile version