Gunung Putri, BogorUpdate.com
Puluhan santri Pesantren Alam Islam Center (AIC) di Desa Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor dilarikan ke Rumah Sakit Thamrin diduga akibat keracunan makanan.
Menurut Kepala Desa Ciangsana, Udin Saputra, pada Jum’at (25/3/22) sore, ada donatur yang mengantar nasi box ke penjaga pesantren AIC dalam program jum’at berkah.
“Setelah para santri AIC mengkonsumsi makanan tersebut, para santri mengalami mual-mual, pusing bahkan ada yang pingsan,” ungkapnya, Sabtu (26/3/22).
Mengetahui hal tersebut, lanjut Udin, Tim Satlak Desa Ciangsana langsung berkordinasi dengan para tim relawan dan puskesmas untuk meeujuk 43 satri ke Rumah Sakit (RS) Thamrin yang berlokasi di Kecamatan Cileungsi.
“Kondisi saat ini, 41santri sedang Observasi dan dua orang santri Kritis dan saat ini dalam penanganan khusus,” tuturnya.
Untuk nama-nama Santri masih dalam pendataan, menurut Udin pengasuh Pesantren AIC pun belum bisa memberi keterangan karena masih dalam keadaan cemas
“Donatur belum bisa dikonfirmasi, sebab yang menerima nasi box pun ikut menjadi pasien rawat,” singkatnya.
Sementara itu, Manajer Marketing RS Thamrin, Jani Ginting menuturkan, pihaknya tengah melakukan penanganan medis kepada 38 santri yang mengalami keracunan.
“Kita sudah tangani, untuk pasien santri yang masuk ke RS Thamrin dan sedang ditangani sekitar 38 pasien,”ucapnya
Jani memperkirakan jumlah tersebut pun akan bertambah, melihat beberapa santri masih ada diluar rumah sakit.
“Masih di data dan dilakukan penanganan medis dahulu, ini keracunan, tapi karena apanya tunggu penanganan dari dokter, baru bisa diketahui,” ungkapnya.
Dikonfirmasi melalui pesan singkat, Kapolsek Gunung Putri, Kompol Bayu Tri Nugraha Hidayat menjelaskan, kejadian berawal setelah para santri memakan nasi kotak yang berasal dari donatur pada siang hari sekitar pukul 13.00 WIB dengan jumlah santri keracunan sebanyak 43 orang.
“Awal kejadian diketahui pada pukul 16.00 WIB, saat itu semua yang memakan nasi tersebut merasakan pusing, mual dan muntah muntah,” paparnya.
Saat ini semua santri sudah dilarikan ke RS Thamrin Cileungsi dan 30 santri dinyatakan sudah boleh pulang.
“Untuk identitas donatur saat ini pihak kami sedang mengecek ke pesantren,” pungkasnya.