Scroll untuk baca artikel
Bogor RayaHomeHukum & KriminalNews

Ngeri, Lengan Pemuda ini Nyaris Putus Akibat Aksi Tawuran di Ciomas

×

Ngeri, Lengan Pemuda ini Nyaris Putus Akibat Aksi Tawuran di Ciomas

Sebarkan artikel ini

Ciomas, BogorUpdate.com – Aksi antar dua kelompok yang terjadi di lapangan Sakura, Desa Kota Batu, , Kabupaten Bogor, menyebabkan satu korban nyaris putus dibagian lengan akibat bacokan lawan.

Kanit Reskrim , mengatakan, kejadian yang memakan satu korban bacok dibagian lengan tersebut disebabkan oleh .

“Kronologinya, dua kelompok janjian di lapangan sakura untuk tawuran, soal korban sedang memesan kopi itu kan versi mereka, kita juga kan belum meriksa saksi-saksi baik lawan ataupun korban,” ungkapnya saat ditemui di Polsek Ciomas, Selasa (14/6/22).

Adi menjelaskan, korban dengan inisial NM (20) ini saat ini sedang mendapatkan perawatan dari pihak rumah sakit.

“Kalo amputasi atau engga saya belum tahu, entah diamputasi atau masih bisa disambung pen,” katanya.

Kanit Reskrim Polsek Ciomas ini, saat ini sudah mengantongi satu sepeda motor yang diduga dipakai dalam aksi tawuran tersebut.

“Bukti sementara, sepeda motor pihak lawan yang diantar oleh kelompok korban,” paparnya.

Bahkan, Adi menegaskan bahwa kejadian pembacokan tersebut terjadi karena tawuran antar dua pihak yang masih satu lingkup di Kecamatan Ciomas.

“Untuk pendalaman, kita kan belum meriksa saksi-saksi ya, saya denger dari informasi kemarin mereka sebagian saling kenal, masih satu kecamatan. Yang dari atas turun, yang dari bawah nunggu di lapangan,” terangnya.

Menurutnya, pihak kepolisian kerap kali memberi himbauan terhadap warga agar mencari keluarga atau anaknya jika malam sudah tiba.

“Kadang-kadang kepada keluarganya sendiri kami sudah sering mengingatkan, kenapa anak sudah menjelang pagi gak dicari, giliran udah ini baru rame,” ujarnya.

Saat ini, masih kata Adi, pihak NM (20) telah melakukan laporan secara lisan kepada Polsek Ciomas.

“Secara lisan sudah laporan didampingi kuasa hukum, tapi karena si korban ini sudah dewasa kan harus laporan sendiri biar kita tau kronologisnya, nanti saat sudah membaik, sudah bisa diajak bicara kita akan kunjungi korban,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *