Petani di Kecamatan Nanggung, merubah lahan persawahan menjadi ladang sayuran.
Nanggung, BogorUpdate.com – Akibat musim kemarau, ratusan hektar lahan persawahan di Desa Kalong Liud, Kecamatan Nanggung mengalami kekeringan.
Bahkan akibat kekeringan para petani harus rela merubah fungsi lahan persawahan menjadi ladang sayuran.
“Tadinya kami tani sawah tapi sekarang berubah menjadi ladang sayuran. Kekeringan kali ini sangat menyusahkan, terutama untuk mandi juga sering tidak ada air,” kata Ajat, salah satu petani Warga Desa Kalong Liud pada Selasa (12/9/23) kemarin.
Dia mengaku dengan beralih fungsinya lahan persawahan menjadi kebun sayuran membuat pengeluaran lebih tinggi dari biasanya.
“Bercocok tanam padi memang pengeluaran sedikit lebih kecil dari tanaman sayuran ini yang modalnya sampai puluhan juta, ditambah lagi mencari pupuknya aja susah dan mahal, kami terpaksa saja beralih fungsi karena susahnya air,” keluhnya.
Dia berharap, selain menunggu musim kemarau usai, pemerintah bisa segera memperbaiki bendungan yang rusak.
“Kami berharap ada perbaikan irigasi yang rusak saat bencana tahun 2020 lalu, sehingga tidak terlalu berdampak ke petani ketika musim kering,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Kalong Liud, Jani Nurjaman membenarkan kondisi yang dirasakan warganya memang sedang mengalami kekeringan massal.
“Dari 46 RT dan 11 RW yang terdiri dari 4 Dusun secara keseluruhan hampir mengalami kekeringan akibat dampak musim kemarau tahun ini,” katanya
Jani menjelaskan, selain musim kemarau, salah satu faktor kekeringan lahan para petani ialah berasal dari Bendungan Cibongas yang sudah lama jebol dan belum ada perbaikan.
“Yang paling parahnya bendungan Cibongas itu jebol pada bencana tahun 2020 lalu, sampai hari ini belum ada perbaikan secara utuh, dan berimbas pada sektor pertanian masyarakat seluas 150 hektare yang mayoritas persawahan tidak bisa melaksanakan penanaman padi,” jelasnya.
