Bogor RayaHomeNewsPemerintahan

KRL RW 20 Tlajung Udik Diresmikan, Cholid Mawardi: Ini Merupakan Program Menjaga Kelestarian Lingkungan

Gunung Putri, BogorUpdate.com – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor menghadiri peresmian Kampung Ramah Lingkungan (KRL) di Kampung Kedep RW 20 Desa Tlajung Udik, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jumat (8/7/22).

Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Pencemaran dan Kemitraan (PPK), Cholid Mawardi menjelaskan, menjaga lingkungan adalah tugas kita semua, dan pada hari ini perusahaan bekerjasama dengan masyarakat bertanggung jawab menjaga lingkungan.

“Ini bentuk kepedulian dari perusahaan atau swasta bekerjasama dengan masyarakat setempat untuk tanggungjawab disekitarnya karena yang merasakan masyarakat juga sehingga mereka diharapkan mampu menjaga secara berkelanjutan,” ucap Ardi sapaan akrabnya kepada BogorUpdate.com.

Ardi menambahkan, dalam pembentukan KRL ini harus benar-benar dijalankan, jangan sampai awalnya saja yang bersemangat ditengah jalan berhenti.

“Jangan sampai pembentukan KRL ini hanya sifatnya kemudian dibentuk lalu cicing (diam) atau tukcing kami tidak berharap seperti itu. Bahkan di tahun-tahun lalu ada, setelah dibentuk ikut lomba sesudah lomba semuanya padam, nah itu yang kami tidak harapkan,” paparnya.

“Kembali lagi yang mendapatkan manfaatnya masyarakat, bukan hanya kami, masyarakat yang merasakan manfaatnya,” cetusnya lagi.

Kembali Cholid menyampaikan, kalau untuk KRL biasanya didaerah-daerah padat penduduk KRL itu fokus di sampah, dan juga memanfaatkan halaman pekarangan rumah menjadi tempat bertani.

“Untuk sampah kalau yang wilayahnya padat penduduk akan menjadi kendala, kemudian kalau areanya sudah padat penduduk itu biasanya vertical garden pemanfaatan halaman pekarangan karena wilayah gunung putri ini lahannya sudah sempit lahan terbukannya, sehingga melaksanakan vertical garden atau hidroponik jadi pemanfaatan halaman pekarangan untuk tanaman ketahanan pangan,” ucapnya.

Dihubungi secara terpisah, Kepala DLH Kabupaten Bogor, Ade Yana Mulyana berharap, kedepannya perusahaan harus bisa bekerjasama dengan masyarakat, seperti yang sudah dilakukan oleh PT Sygenta Indonesia ini bisa membantu masyarakat.

“Harapan kami mudah muda selain PT Syngenta, banyak perusahaan lain yang bisa membentuk KRL yang lain dan kami berharap KRL kita suatu saat nanti mudah mudahan bukan lagi menjadi program Kabupaten, tapi menjadi Program Nasional, karena kami berencana menjadikan KRL sebagai embrio proklim, kabupaten kita punya 597 KRL bisa kita nyatakan bahwa kita punya 597 embrio proklim jadi kita juga mendukung program pusat untuk Proklimnya,” pungkas Ade Yana.

Dilokasi yang sama Site Manager PT Syngenta Indonesia, Nurman mengatakan, pembentukan KRL di wilayah sekitar perusaan ini bertujuan untuk warga dapat menjaga lingkungan serta memanfaatkan limbah bisa memiliki ekonomis.

“Kami memberikan support dan memberikan edukasi kepada warga sekitar, karena kampung ramah lingkungan ini sesuai dengan program pemerintah, jadi menjaga lingkungan. Pada prinsipnya seperti pemilihan sampah, dari sampah B3 dan organik, sehingga tidak ada lagi warga yang membuang sampah sembarangan, apalagi ke sungai,” bebernya.

Nurman menambahkan, dengan sudah diresmikannya KRL di RW 20, Desa Tlajung Udik tersebut, perusahaan akan terus mensuport agar dalam pelaksanaannya dapat berkelanjutan dan tidak stak ditempat.

“Saya mendukung dengan adanya KRL ini, dan saya juga berharap warga disini bisa lebih sehat lingkungannya juga terjaga dengan baik, tidak banyak terkontaminasi dengan sampah sampah plastik yang susah sekali terurai, warga disini juga bisa berbudidaya sayur sayuran,” pungkasnya.

Exit mobile version