HomeLifestyleNasionalNews

KH Miftachul Akhyar: Hanya Rasulullah SAW yang Dijamin Masuk Surga, Tapi Umat Harus Optimis

Tangkapan layar Youtube Multimedia KH Miftachul Akhyar.

Nasional, BogorUpdate.com – Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar mengingatkan bahwa hanya Rasulullah SAW yang dijamin oleh Allah SWT masuk surga.

Sementara manusia lainnya, kata Kiai Miftachul, tidak ada jaminan sama sekali kebaikannya, perkataannya, dan segala tingkah lakunya dapat menyelamatkannya dari jurang neraka dan membawanya ke dalam surga.

Hal tersebut disampaikan Kiai Miftachul pada Ngaji Kitab Syarah Al-Hikam Pertemuan ke 48, melansir laman NU Online, Jumat (29/9/23).

“Tidak ada manusia yang dijamin. Yang dijamin hanya Rasulullah SAW. Kiai, ulama, wali nggak ada jaminan. Yang dijamin aman hanya Rasulullah SAW. Yang dijamin benar hanya Rasulullah SAW. Perkataan yang dipakai, yang dibuat jaminan hanya perkataan Rasulullah. Perkataan selain Rasulullah bisa kita ambil, bisa kita lepas. Perkataan saya, bisa digunakan bisa ditelantarkan,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Kiai Miftach mengingatkan kepada umat Islam agar tetap optimis meskipun tidak ada jaminan apakah kelak akan selamat atau tidak. Sebab, optimisme dapat membawa kebaikan dan menjaga kehati-hatian agar tidak terjerumus pada jurang hal-hal negatif.

“Pokoknya selain Rasulullah SAW, selain Kanjeng Nabi, nggak ada jaminan. Tetapi, kita diperintah untuk optimis. Karena kita melakukan hal yang baik, optimisme akan mendapatkan kebaikan-kebaikan itu. Tetapi nggak ada jaminan kita (selamat). Kan ada haditsnya orang yang mau masuk surga tinggal satu langkah, catatan susulan datang. Akhirnya melakukan perbuatan yang jauh dari surga itu tadi. Begitu pula sebaliknya. Maksudnya agar kita hati-hati di dunia ini,” terangnya.

Kiai Miftach menjelaskan bahwa hidup di dunia ini haruslah berpegangan hanya kepada Allah, jangan sampai berpegangan kepada kesenangan dan ketenangan.

“Jadi ini harus kita tahu hanya Allah satu, lain itu hanya kembangan hidup. Jangan sampai kita pegangan dengan kesenangan, ketenangan. Merasa tenang di dunia itu nggak ada, kalau kalian cari tenang di surga, di dunia ini ya begini ini, ada senang, ada susah. Tetapi walaupun ada susah bukan dominan, justru kehidupan ini lebih banyak senangnya daripada susahnya,” ungkap Pengasuh Pondok Pesantren Miftachul Sunnah Surabaya itu.

Ia mengungkapkan hal yang harus dicari di dunia adalah keistiqamahan, jangan malah mencari keramat. Sebab dengan keistiqamahan itu, keramat dapat muncul dengan sendririnya.

“Oleh karena itu ulama menekankan jangan kalian cari keramat, carilah istiqamah, nanti keramat akan muncul sendiri,” tandasnya.

Exit mobile version