Scroll untuk baca artikel
Bogor RayaHomeNewsPemerintahan

Kemacetan di Parung Tak Kunjung Usai, Warga Berharap Bupati 2024 Nanti Bisa Bangun Terminal

×

Kemacetan di Parung Tak Kunjung Usai, Warga Berharap Bupati 2024 Nanti Bisa Bangun Terminal

Sebarkan artikel ini
Kemacetan yang terjadi di Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor. Foto: Dyon

Parung, BogorUpdate.com yang tak kunjung usai, membuat masyarakat. Mereka berharap ada mujikzat agar segera dibangun oleh Bupati Bogor terpilih nanti.

Pasalnya masyarakat sudah terlalu lama menunggu wacana pembangunan terminal itu segera dibangun. Apalagi semakin padatnya arus lalu lintas di Jalan Raya Parung, tepatnya didepan Pasar Raya Parung, membuat kemacetan yang cukup panjang.

Hal tersebut membuat aktifitas warga terganggu, bahkan untuk melintas ruas jalan tersebut setidaknya membutuhkan waktu 30 sampai 45 menit.

Pemerintah Kabupaten Bogor yang  dituntut untuk mempercepat solusi adanya terminal di kawasan Parung. Tapi sayang sampai saat ini wacana tersebut seperti mati suri. Dengan adanya terminal diharapkan tidak lagi terjadi kemacetan yang panjang.

“Sekarang berdoa saja ada mujikzat termimal itu dibangun oleh Bupati baru. Kebutuhan adanya terminal memang sangat penting. Karena kemacetan sudah seringkali terjadi apalagi saat hari kerja dan hari libur,” ujar warga Parung Nadin (34) kepada Wartawan, Jumat (3/5/24).

Hal senada diungkapkan pengguna jalan Lili Iskandar (43) asal Depok. Menurutnya, percepatan pembangunan terminal Parung memang ditunggu. Harapannya, dapat mengurai kemacetan yang selama ini terjadi.

“Kalau belum dibangun terminal atau pelebaran jalan, maka kemacetan tetap akan terjadi,” katanya.

Sementara itu, , mengatakan, sudah selayaknya masalah kemacetan yang dikeluhkan warga bisa diberikan solusi oleh pemerintah.

Apalagi jika itu ada di sebuah wilayah urban yang tingkat kepadatan penduduk dan intensitas lalu lintasnya sangat tinggi.

“Untuk mengatasi kemacetan itu, selain harus ada terminal utama, pemerintah daerah juga bisa mempersiapkan jalur feeder (penumpang-red) atau terminal-terminal kecil. Itu bisa dikerjasamakan dengan pemda lain di sekitarnya,“ ujar pria yang juga Dosen Fakultas Teknik UI ini. (Dyn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *