Sukajaya, BogorUpdate.com – Puluhan warga korban bencana longsor tahun 2020 Sukajaya keluhkan lamanya tinggal di Hunian Sementara (Huntara).
Keluhan warga itu bukan tanpa sebab, selain terlalu lamanya tinggal di huntara, warga juga mengeluhkan susahnya air bersih dan ketakutan akan penyakit gatal gatal.
Seperti yang dikeluhkan salah satu warga, Dwiyanti, ibu hamil yang saat ini tinggal di Huntara kampung Nyompolong Desa Kiarapandak, Kecamatan Sukajaya.
Dwiyanti mengaku mendengar akan ada pembangunan Hunian Tetap (Huntap) di desanya, akan tetapi sampai saat ini sudah tiga kali lebaran belum juga direalisasikan.
“Informasi dari pemerintah dengarnya sebentar lagi, ada juga yang janjinya setelah lebaran. Sekarang kita sudah tiga kali lebaran tinggal di Huntara, tapi ternyata belum juga ada kepastian,” keluhnya, Rabu (17/5/23).
Terlalu lamanya warga harus rela menunggu kepastian relokasi dari Pemkab Bogor, warga harus bertahan dengan rasa kepanasan bahkan gatal gatal saat di dalam ruangan hunian yang saat ini.
“Sering dirasain sama yang lain gatel gatel tinggal dihuntara ini, selain itu susah air juga kalau panas satu hari aja sudah susah kering, apalagi debu ditinggal berjam jam aja diberesin juga langsung banyak lagi,” ucap Dwiyanti