Cibinong, BogorUpdate.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor angkat suara terkait maraknya bencana alam yang terjadi belakangan ini di Bumi Tegar Beriman.
Sekretaris Dinkes Kabupaten Bogor, Irman Gapur mengatakan bahwa banyaknya bencana yang terjadi belakangan ini tidak berimbas pada peningkatan penyakit.
Bahkan, lanjut Irman, pihaknya tidak mencatat adanya temuan penyakit atau peningkatan dari masing-masing wilayah di Kabupaten Bogor.
“Alhamdulillah kalau dari sisi kasus, tidak ada laporan yang tidak terlalu signifikan peningkatan kasus seperti Diare dan ISPA,” ujar Irman Gapur saat dikonfirmasi via seluler, Kamis, (10/7/25).
“Dampak banjir ini intinya masih terkendali kalau dari laporan teman-teman di lapangan,” tambahnya.
Meski begitu, Irman mengakui jika Diare dan Demam Berdarah Dengue (DBD) biasanya kerap alami peningkatan kasus pasca terjadinya banjir.
“Kalau musim banjir gara-gara air kotor itu pasti jadi Diare atau mencret, tipes, DBD, hepatitis, dan penyakit kulit. (Yang terindikasi) belum sih,” paparnya.
Terkait jumlah tenaga kesehatan (Nakes) yang dikerahkan dari banyaknya bencana alam di Kabupaten Bogor, Irman menyebut itu bukan kewenangannya.
Namun, tambah Irman, dirinya telah berkoordinasi dengan puskesmas di tiap-tiap wilayah untuk menangani korban terdampak bencana alam.
“Kita ga mendirikan posko, tapi di tiap-tiap pelayanan puskesmas itu kewaspadaannya semua waspada terjadi peningkatan yang terjadi atau terdampak dari bencana ini,” ungkapnya.
“Intinya kita berkoordinasi dengan puskesmas di masing-masing wilayah. Maka, kita mengoptimalkan petugas pelayanan puskesmas di sekitar,” sambungnya.
Oleh karena itu, Irman menghimbau kepada masyarakat Kabupaten Bogor untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat di tengah maraknya bencana alam.
“Menjaga kebersihan di bidang lingkungan, seperti cuci tangan, jangan kontak langsung dengan banjir gitu, dan bersihin lingkungan rumah dari sisa-sisa lumpur,” tandasnya.
Sebelumnya, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, Adam Hamdani membeberkan ada 91 bencana alam yang telah terjadi di Bumi Tegar Beriman selama periode 5-7 Juli 2025.
“Total lokasi bencana yang terdampak sementara ada 91, 55 desa atau kelurahan, dan 26 kecamatan,” beber Adam Hamdani belum lama ini.
Adam menyebut, dari total 91 kejadian itu disebabkan oleh hujan deras dengan intensitas tinggi yang membuat tanah longsor hingga banjir terjadi.
“Tanah longsor ada 53 kejadian, banjir ada 22, angin kencang ada 11, pergerakan tanah ada dua, dan non alam (orang tersesat dan rumah ambruk) ada tiga,” tutupnya. (Erwin)