Scroll untuk baca artikel
Bogor RayaHomeNewsPemerintahan

Kabupaten Bogor dan Pemkot Bekasi Sepakat Bergandengan Tangan Atasi Masalah Banjir dan Pencemaran Lingkungan

×

Kabupaten Bogor dan Pemkot Bekasi Sepakat Bergandengan Tangan Atasi Masalah Banjir dan Pencemaran Lingkungan

Sebarkan artikel ini

Pemkot Bekasi menggelar pertemuan dengan . (BU)

Cibinong, BogorUpdate.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi menggelar pertemuan dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor di Ruang Rapat Bupati Bogor, Cibinong, Kamis (11/1/24).

Petemuan Pemkot Bekasi dan Pemkab Bogor yang sama-sama di pimpin oleh Penjabat (Pj) itu membahas terkait masalah banjir serta pencemaran di (DAS) Cileungsi maupun Kali Bekasi.

Pembahasan penanganan banjir yang dipimpin langsung oleh , dan Pj Wali kota Bekasi, R. Gani Muhamad untuk merumuskan kebijakan dan strategi penanganannya.

Pj Bupati Bogor, Asmawa Tosepu menginginkan pertemuan hari ini memberikan nilai tersendiri dalam konteks penyelenggaraan pemerintahan baik di Kabupaten Bogor maupun di Kota Bekasi.

Sehingga persoalan yang ada di antara dua wilayah ini bisa terselesaikan. Pertama yakni soal penanganan banjir yang sering melanda di kedua wilayah, termasuk terjadinya pencemaran di aliran Sungai Cileungsi maupun Sungai Bekasi.

“Kita berdiskusi untuk merumuskan penanganannya baik jangka pendek, menengah, dan jangka panjang. Kebetulan Kabupaten Bogor dan Kota Bekasi saat ini sama-sama sedang menyusun dokumen perencanaan jangka panjang baik itu Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045 maupun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) lima tahunan,” jelas Asmawa.

Asmawa mengungkapkan, manakala dalam dokumen perencanaan jangka panjang sudah memasukan langkah-langkah kebijakan dan strategi apa yang ditetapkan, dia meyakini siapapun kepala daerahnya, dari manapun asalnya, akan mempedomani dokumen tersebut.

Karena itu bagian dari instrumen untuk melakukan evaluasi atas keberhasilan atau kinerja kepala daerah yang dimaksud.

“Saya sampaikan kepada jajaran Pemerintah Kabupaten Bogor, momentum saat ini adalah momentum kita sebagai birokrasi memberi warna bagi perjalanan pemerintahan untuk 20 tahun ke depan. Salah satunya adalah penanganan banjir dan pencemaran lingkungan yang terjadi selama ini,” ungkap Asmawa.

Menurutnya, jika hanya mengandalkan kekuatan dan kemampuan pemerintah daerah apakah itu Kabupaten Bogor atau Kota Bekasi, maka permasalahannya tidak bisa terselesaikan. Maka butuh dukungan pemerintah pusat.

Dia pun yakin dengan kekompakan punya suara yang sama dan strategi yang sama, pemerintah pusat akan memberikan perhatian terkait hal ini.

“Mari sama-sama kita rumuskan langkahnya, saya berharap pertemuan ini dimanfaatkan dengan sebaik mungkin sehingga rumusan kebijakan yang dihasilkan akan lebih komprehensif,” ujarnya.

Sementara itu, Pj Wali kota Bekasi, R. Gani Muhamad menerangkan, pertemuan ini adalah momentum yang sangat strategis, karena letak Kabupaten Bogor dengan Kota Bekasi memiliki posisi yang penting dan berbatasan di beberapa titik.

Oleh karena itu, daerah yang berbatasan ini harus sinergi dan berkolaborasi dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik.

“Seandainya kita lebih optimal dalam berkolaborasi dan bersinergi, tentu ini akan menjadi sebuah kekuatan yang begitu dahsyat. Antar pemerintah daerah ini bisa saling mengisi, dan memberikan kekuatan,” terang Gani.

Gani menambahkan, jika merujuk ke belakang, antara Kabupaten Bogor dan Kota Bekasi sudah ada kesepakatan bersama, tentu implementasi daripada kesepakatan bersama tersebut ingin lebih dioptimalkan. Khususnya dalam konteks penataan ruang, lingkungan hidup, perhubungan, dan pendidikan.

“Kaitan dengan lingkungan hidup dalam konteks kerjasama penanganan pengendalian pencemaran sungai, ini harus kita sinergikan. Apabila sudah kita rumuskan bersama, dan kita informasikan kepada pemerintah pusat untuk mengambil langkah-langkah penanganan, ini akan lebih mudah,” kata Gani.

Gani melanjutkan, bagi Kota Bekasi, masalah lingkungan ini sangat penting sekali untuk dilakukan penataan. Apalagi disaat musim kemarau kemarin, sumber air minum kita terganggu akibat dampak dari pencemaran, begitupun kalau hujan.

Jadi masalah pencemaran ini harus bisa ditekan sekecil mungkin. Kemudian permasalahan klasiknya adalah masalah kewenangan, maka kita coba sinergikan.

“Saya berharap kepada jajaran Pemkot Bekasi, pertemuan pertama ini bisa memanfaatkan momen ini dengan sebaik-baiknya. Dilakukan secara berkelanjutan, dilakukan pembahasan yang teknis, hal-hal yang sifatnya kebijakan akan menjadi atensi saya dan Pj Bupati Bogor. Sehingga ada output yang bisa dihasilkan demi kebaikan bersama,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *