CIBINONG – BOGORUPDATE
Terkait keberadaan warga negara asing (WNA) yang datang kewilayah puncak Megamendung dan Cisarua, Kabupaten Bogor, menjadi permasalahan dan sorotan berbagai kalangan baik dari masyarakat, legislatif hingga mahasiswa.
Salah satu mahasiswa Bogor, Rizki Permana dari Sekjen Badko (Badan Kordinasi) HMI Jabodetabek dan Pengamat Ekonomi dan Industri menjadi angkat bicara.
“Coba dikaji terhadap keberadaan pendatang di puncak Cisarua baik pendatang WNA asal Maroko, Arab, India, Pakistan, saat ini seperti negara khususnya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor tidak punya nyali untuk melakukan penegakan aturan,” kata Rizki kepada BogorUpdate.com, Rabu (26/7/2017).
Menurutnya, bahwa para pendatang WNA tersebut melakukan kawin kontrak dan menjadikan satu kawasan dan daerah dipuncak salah satu kawasan pendatang degan aktifitas seks.
“Kami minta kepada pemerintah pusat maupun Pemkab Bogor perlu dikaji, apakah status visa mereka dan bagaimana mereka sampai lama di kawasan puncak tidak ada tindakan tegas dari aparat pemerintah sebagai penegak aturan,” tegasnya.
Bahkan yang terbukti, tambah Rizki, keberadaan mereka sudah melangar dan hanya mendapatkan damai dengan membayar kepada oknum petugas yang mempunyai jabatan.
“Sering kali dilakukan razia oleh petugas imigrasi dan Muspika Kabupaten Bogor hanya dilakukan pendataan saja dan lalu dilepas kembali tidak dideportasi. Coba mikir mau dibawa kemana Kabupaten Bogor dan Negara ini,” ungkapnya.
Hal senada juga dilontarkan oleh Askur ketua pemuda Bogor Barat yang juga menyayangkan keberadaan WNA tersebut dan akan mengajak masyarakat Kabupaten Bogor untuk melakukan perubahan dan menjadi Bogor termaju.
“Insya Allah, dalam waktu dekat membuat rapat gabungan baik dari masyarakat bogor, Mahasiswa, LSM dan tokoh-tokoh ulama dan semua elemen lainnya. Langkah itu, untuk membuat sejarah baru untuk perubahan Kabupaten Bogor agar rakyat bogor sejahtera,” bebernya.
Tambah dia, bahwa dirinya akan melakukan investigasi terhadap keberadaan WNA yang datang di dua kecamatan wilayah puncak Kabupaten Bogor.
“Untuk akurat mencari data, kami akan melakukan investigasi untuk warga arab. Salah satunya harus numpang nginap di rumah pengurus RT setempat, supaya bisa mengumpulkan data yang Real tentang keberadaan mereka yang berada di Bumi Tegar Beriman ini,” singkatnya. (Rga)
Editor: Sahrul