Nasional, BogorUpdate.com – Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengingatkan para kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) akan berbagai tantangan indonesia ke depan.
Hal tersebut dikatakan Menag atau yang akrab disapa Gus Yaqut saat menghadiri Ramadan Public Lecture yang digelar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Menag di Jakarta, Jumat (22/4/22).
Gus Yaqut meminta agar setiap kader PMII untuk menggunakan kesempatan berorganisasi sebagai sarana menempa diri. Para kader harus bisa membangun kesadaran bahwa PMII merupakan sekolah hidup sekaligus sekolah kepemimpinan.
Sehubungan dengan itu, Gus Yaqut mengingatkan para kader PMII akan tiga tantangan bangsa Indonesia ke depan.
“Pertama, Jumlah penduduk muda yang sangat dominan. 53% penduduk Indonesia berusia 8-39 tahun. Generasi muda di mana PMII termasuk di dalamnya adalah bahan bakar utama Indonesia dalam menyongsong Indonesia Emas 2045,” ujar Gus Yaqut.
Kedua, kata Gus Yaqut, perkembangan ekonomi berbasis digital. Pertumbuhan ekonomi digital Indonesia sangat pesat. Berdasarkan hasil riset dari Google, pasar ekonomi digital Indonesia mencapai US$70 miliar pada tahun 2021, dan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara.
“Ketiga, Ekstremisme. Hantu ekstremisme masih ada di sekitar kita, mereka masih dan terus memperjuangkan agenda-agenda mereka,” tegasnya lagi.
Lebih lanjut Gus Yaqut menyatakan bahwa kader PMII harus dapat menentukan sikap untuk menjawab tantangan tersebut.
“Saya meyakini PMII baru memiliki jawaban untuk tantangan yang ketiga, sementara dua tantangan yang lain belum menemukan jawaban yang sempurna dan paripurna,” terang Gus Yaqut.
“Menjawab tantangan ekstremisme bukan tidak penting, ini sangat penting. Tapi saya juga mengingatkan sahabat-sahabat PMII untuk tidak hanya terpaku pada satu persoalan dan melupakan bahwa di luar sana dunia sudah berubah, dunia yang terus bergerak berdasarkan perkembangan teknologi,” jelas Gus Yaqut menambahkan.
Gus Yaqut juga minta PMII tidak hanya menjadi penonton atas berbagai perubahan yang terjadi. PMII harus menjadi pelaku dan penggerak perubahan peradaban.