In Memoriam 27 Tahun Pittor Hutabarat, Dosen Senior IPB “Kenangan untuk Perjuangan Bersama”

Foto almarhum bersama keluarga tercinta. (Ist)

Kota Bogor, BogorUpdate.com – Mengenang sosok Almarhum Pittor H. Hutabarat. Dia dilahirkan di Parangkuda, Sukabumi, Jawa Barat pada 84 tahun silam, tepatnya pada 20 April 1938. Namun Menutup usia di tanggal 22 April 1997.

Selama aktif menjadi dosen IPB, ia tinggal di Kompleks IPB Sindangbarang 1 Loji Kota Bogor, bersama istri, Orita Rugun Tampuboloan, yang dinikahinya, 1973 silam. Sang istri merupakan keponakan dari J.C.T Simorangkir yang dikenal sebagai pakar hukum Indonesia.

Senin 22 April 2024 ini pas memperingati kepergian “Bang Pittor” sapaan akrab almarhum dari semua rekan kerja dosen di IPB dan tempat lainnya.

Kini, almarhum Pittor H. Hutabarat memiliki tiga putra dan tiga cucu. Ketiga putranya yaitu Hardy RP Hutabarat, S.E., Dr. Imelda Hutabarat E. R, , SH. MH.

Mewakili keluarga, Harry Ara Hutabarat mengatakan, memperingati kepergian orang tua tercinta “Pak Pittor” adalah sama memperingati bagaimana harus selalu mengucap syukur atas setiap keadaan. Cara hidup sederhana namun tetap bahagia disegala kondisi.

“Bapak telah menurunkan ajaran nilai-nilai keberagaman yang terus harus dirawat ditengah-tengah masyarakat dan nilai-nilai Pancasila menjadi pegangan, jadi kita memang sejak kecil di didik tidak boleh pilih-pilih teman karena perbedaan latar belakang,” kata Harry Ara Hutabarat.

Harry Ara yang saat ini menjabat sebagai ketua Komisi Informasi DKI Jakarta itu menuturkan, segala perbedaan yang ada pada setiap individu itu, diartikan oleh Pak Pittor sebagai penguat satu sama lain dan saling mengisi.

“Justru perbedaan itu yang menguatkan kita dan saling mengisi. Bapak sangat plural dan dekat dengan semua kalangan,” jelasnya.

Menurutnya, kehidupan almarhum dengan segala pengalamannya menjadikan inspirasi bagi keluarga besar khususnya masyarakat Indonesia

“Kehidupan nya menjadi inspirasi keluarga dan kita semua dalam hidup berdampingan satu sama lain sebagai orang Indonesia yang saling menghargai satu sama lain,” tuturnya.

“Semoga nilai-nilai baik ini dapat mewujudkan visi Indonesia Emas 2045,” tutup Harry Ara Hutabarat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *