Fase Pra AKB, Daya Beli di Kota Bogor Masih Rendah

Foto ilustrasi mall sepi pengunjung (Net)

Kota Bogor, BogorUpdate.com
Memasuki fase pra Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) di Kota Bogor, daya beli masyarakat masih rendah. Hal tersebut terlihat dari aktivasi sejumlah pusat-pusat perbelanjaan yang sudah diperbolehkan buka, namun masih sepi pengunjung.

Kepala Disperindag Kota Bogor, Ganjar Gunawan mengatakan, pihaknya mencoba mengaktivasi pusat pusat perbelanjaan dan perdagangan untuk menggerakan sektor ekonomi.

Hal itu sebagai strategi, supaya ada pergerakan ekonomi, termasuk dengan penyelamatan tenaga kerja di sektor perdagangan.

“Sudah satu bulan, belum ada hasil yang signifikan karena daya beli masyarakat belum terdongkrak dan masih rendah,” ucap Ganjar kemarin.

Contohnya, lanjut Ganjar, ketika mall dibuka, masyarakat masih takut dan datang ke mall itu hanya seperlunya. Sehingga otomatis kegiatan penjualan di mall juga tidak naik. Bahkan konsumen datang ke mall hanya melihat lihat saja.

Daya beli masyarakat itu berimbas kepada skala prioritas kebutuhan. Jadi banyak yang menahan diri untuk belanja dan mengalihkan ke kebutuhan pokok.

“Banyak yang tidak belanja kebutuhan fasion tetapi kebutuhan utama, dari sekunder ke primer. Artinya terjadi pelambatan sektor ekonomi,” ungkapnya.

Selain itu, Disperindag juga memiliki strategi ekonomi recovery atau pemulihan ekonomi. Yakni menggali potensi baru dengan membuat klaster baru terkait komoditi yang memiliki nilai jual.

“Ya, mudah-mudahan akan banyak dibeli masyarakat. Kita upayakan daya beli masyarakat meningkat pada fase AKB nanti,” jelasnya.

Terkait masalah harga harga kebutuhan pokok, Ganjar menuturkan, saat ini stabil dan tidak ada yang mengalami lonjakan.

“Kalau harga kebutuhan pokok masih stabil dan tidak ada lonjakan. Kondusif setelah dilakukan pengecekan rutin ke pasar pasar di Kota Bogor,” pungkasnya.

 

 

 

 

(As/bing)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *