drg. Zen, MARS: Bangun Segala Lini Dengan Berwawasan Kesehatan

Pemerintahan, BogorUpdate.com
Terkait masih ditemukannya penderita gizi buruk di Kecamatan Sukajaya, sekretaris dinas kesehatan (Sekdinkes) Kabupaten Bogor drg. Achmad Zaenudin, MARS meminta peran serta aktif dari masyarakat akan pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Hal ini katanya, untuk mendapatkan generasi penerus yang berkualitas.

“Karena sebagus apapun pelayanan jika yang dilayaninya memang kurang berkualitas hasilnya juga akan jauh dari harapan, serta akan menjadi beban berat yang luar biasa baik bagi masyarakatnya itu sendiri maupun pemerintah,” ujar drg. Zen sapaan akrabnya itu kepada Bogorupdate.com, Sabtu (3/4/31).

“Artinya kita semua harus bahu membahu saling mengisi. Disatu sisi pemerintah memenuhi kebutuhan dasar masyarakatnya, dari sisi masyarakatnya harus pro aktif tentang kesehaan tahu akan kebutuhannya sehingga penanganan suatu masalah tidak ditunda-tunda, tunggu parah baru panik. Keterbukaan pun sangat diperlukan akan tetapi ada yang sangat penting yaitu pencegahan itu pastinya jauh lebih baik daripada mengobati, selain akan terjadi optimalisasi tentunya mendapatkan generasi penerus yang berkualitas,” katanya menambahkan.

Masih drg. Zen mengatakan, selain anggaran yang harus cukup dari pemerintah, peningkatan peran serta aktif masyarakat sangat dibutuhkan. “Artinya pembangunan yang berwawasan kesehatan harus dibangun baik itu di sektor pendidikan, pertanian, peternakan bahkan industri harus berwawasan kesehatan,” ungkapnya.

dokter Zen memberikan contoh untuk dunia pendidikan agar diperhatikan jajanan anak di sekolah jangan sampai asupan yang ada tidak berkualitas. “Terutama di SD masih banyak jajanan yang mengandung pengawet, pewarna serta bahan-bahan yang mengandung penyebab kerusakan organ tubuh. Ruang kelas harus memenuhi ventilasi udara dan sinar yang cukup,” jelasnya.

“Apalagi di era pandemi ini, alur masuk dan keluar sekolah harus diatur pengendalian penyakit infeksiusnya (PPI, red),” sambungnya.

Di sektor pertanian, drg. Zen menyebutkan untuk meningkatkan produksi masih menggunakan pestisida dan pupuk non organik, belum lagi saat distribusi diberikan pengawet. Lanjut ketika akan dikonsumsi biasanya menggunakan penyedap kimiawi yang ujung-ujungnya makanan ini tidak sehat untuk dikonsumsi.

Sehingga, kata drg. Zen saat ini kasus kanker meningkat terus. Antrian sudah panjang bagi pasien-pasien yang akan mendapatkan perawatan di rumah sakit. “Belum lagi asupan ini dikonsumsi oleh ibu hamil (Bumil, red) yang ujung-ujungnya kasus ibu hamil gizi buruk banyak, stunting bertambah terus,” bebernya.

drg. Zen menyampaikan agar masyarakat mengetahui, untuk penanganan Bumil bermasalah tentunya perlu teknologi khusus, perlu obat-obatan khusus agar lahir selamat, setelah lahirpun bayinya tidak berkualitas.

“Kebayang jika hal ini (Gizi buruk, red) berlangsung terus, generasi penerus kita pastinya tidak berkualitas dan akan menjadi beban negara yang sangat besar,” terangnya.

Begitu juga di sektor peternakan, drg. Zen mengatakan banyak peternak yang kurang memahami masalah kesehatan. “Banyak peternak dalam penggemukan menggunakan bahan-bahan yang tidak baik untuk kesehatan tubuh manusia seperti menggunakan hormonal dan ragi-ragian,” ujarnya.

Di industripun demikian harus diperketat kaitan Amdalnya dan suasana kerjanya. “Artinya pembangunan yang berwawasan kesehatan ini harus kita laksanakan demi kualitas hidup yang baik, generasi yang sehat dan tentunya Indonesia kuat,” pungkas drg. Zen. (Bing)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *