Bima Lepas 293 ASN Purnabakti

BOGORUPDATE.COM – Di akhir penghujung 2019, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melepas 293 Aparatur Sipil Negara (ASN) yang memasuki masa Purnabakti.

Para peserta yang kompak memakai dress code batik ini dilepas Wali Kota Bogor, Bima Arya di Hotel Onih, Jalan Paledang, Kota Bogor.

Dalam sambutannya Bima menilai, menjadi Wali Kota itu ‘The Best Job In The World’ (pekerjaan terbaik di dunia), tapi menjadi ASN merupakan pekerjaan yang paling membanggakan. Sebab, ASN diberikan kesempatan untuk melayani urusan warga sekaligus mendapatkan penghasilan. Dan hal ini yang tidak dimiliki profesi lain.

“Ini merupakan kesempatan yang mewah dan langka, walaupun tantangan dan godaannya juga tidak mudah, namun jika istiqomah dapat mencetak amalan yang banyak,” ujarnya.

Ia menuturkan, hari pelepasan ini menjadi hari doa para purnabakti dikabulkan, yakni bisa mengakhiri jabatan dengan baik, mengingat tantangan pekerjaan ASN tidaklah mudah.

Dirinya pun merasakan tantangan luar biasa selama enam tahun di Balai Kota, tentunya belum sebanding dengan ASN purnabakti yang mengalami tantangan jauh lebih lama.

“Saya ucapkan terima kasih atas ikhtiar ASN yang tidak putus kepada warga Kota Bogor dengan mendapatkan manfaat dan ilmunya, terkhusus para guru, karena ada ratusan ribu anak Kota Bogor yang dididik akhlak dan karakternya,” imbuhnya.

Di sepanjang tahun 2019 ini Kota Bogor banyak mendulang prestasi. Berbagai prestasi yang telah diraih salah satunya membuat Kota Bogor mendapatkan dana insentif daerah pada 2020 mendatang.

“Di balik penghargaan ini terbukti Kota Bogor memiliki sistem pemerintahan yang sangat baik. Jadi, prestasi itu berkat ASN yang sudah berjuang puluhan tahun,” kata Wali Kota.

Di tempat yang sama, Kepala BKPSDA Kota Bogor, Taufik mengatakan, dari 293 ASN yang pensiun, hampir merata di semua OPD, kelurahan hingga kecamatan. Mereka terdiri dari golongan IV sebanyak 173 orang, golongan III sebanyak 81 orang, golongan II terdiri dari 29 orang dan golongan I ada 10 orang.

“Kurang lebih 170 orang diantaranya guru. Banyaknya guru yang pensiun memang menjadi masalah di Indonesia karena saat ini masih kekurangan guru, tapi disisi lain formasi terbatas. Solusinya kami mencari tenaga non PNS,” katanya. (Rie)

 

 

 

 

 

Editor: Endi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *