Bapenda Berhasil Himpun 3 Miliar Lebih Pada Dua Hari Pelaksanaan Pekan Panutan PBB P2

 

BOGORUPDATE.COM – Dua hari pelaksanaan Pekan Panutan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) P2, Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Bogor berhasil menghimpun lebih dari Rp 3 miliar dari 2.234 wajib pajak. Angka tersebut meningkat dari pelaksanaan serupa tahun sebelumnya yang hanya menghimpun Rp 2,4 miliar.

 

Plt Kepala Bapenda Kota Bogor R. An An Andri Hikmat menjelaskan, pada hari pertama pembukaan Pekan Panutan PBB P2 yang dibuka oleh Wali Kota Bogor Bima Arya di Plaza Balaikota Bogor, pihaknya berhasil mencatatkan jumlah penerimaan sebesar Rp 2.117.636.430 dari 718 wajib pajak.

 

“Berlanjut di hari kedua pada hari ini (Selasa, 2 April 2019), jumlah penerimaan mencapai Rp 903.088.441 dari 1.516 wajib pajak. Jadi, total penerimaan selama dua hari pelaksanaan Pekan Panutan mencapai Rp 3.020.724.871,” ungkap An An.

 

An An menambahkan, angka tersebut tersebut sekaligus membantu target penerimaan PBB P2 hingga akhir tahun ini sebesar Rp 130 miliar. “Per triwulan ini Bapenda sudah mengumpulkan lebih dari 25 persen dari target yang telah ditentukan. Melalui Pekan Panutan Pembayaran PBB P2 ini dapat memberikan keteladanan bagi masyarakat, sekaligus memotivasi Wajib Pajak untuk selalu disiplin dan taat membayar kewajibannya sebelum jatuh tempo,” jelasnya.

 

Sebelumnya, Wali Kota Bogor Bima Arya memberikan sambutan dalam pembukaan Pekan Panutan PBB P2 di Plaza Balai Kota Bogor, Senin (1/4/2019). Bima Arya berpesan kepada seluruh ASN di lingkungan Pemerintah Kota Bogor agar menjadi teladan dan terdepan dalam hal pembayaran pajak.

 

“Khusus untuk Plt Bapenda beserta jajarannya, agar semakin proaktif menjemput bola, agresif terkait pengumpulan pajak serta kita juga harus berinovasi untuk merapikan birokrasi agar pajak bisa dikelola dengan baik,” ungkap Bima.

 

Inovasi yang dimaksud Bima adalah dengan memanfaatkan teknologi sebagai bagian dari reformasi birokrasi yang memudahkan masyarakat. “Percayalah dengan teknologi, tidak ada celah bagi kita untuk tidak amanah. Percayalah bahwa hari ini teknologi akan menolong dan menyelamatkan kita dari hal-hal yang terkait dengan kasus hukum. Percayalah teknologi kita butuhkan untuk membangun kultur,” tegas Bima.

 

“Kalau ada yang bilang bahwa teknologi itu tidak bisa, tidak tepat dan kembali ke teknologi lama itu namanya mengingkari sunnatullah. Semua jalan terus kedepan, teknologi diperbaiki untuk membangun kultur,” tambahnya. (Rie)

 

 

 

 

 

Editor: Refer

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *