Alumnus IPB Berbagi Tips Sukses Berkarir Sebagai Birokrat

Lifestyle, BogorUpdate.com
Deputi Bidang Koordinator Pangan dan Agribisnis, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI, Dr Musdhalifah Machmud, berbagi pengalaman perjalanan karirnya di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia kepada mahasiswa IPB University, Jumat (13/11/20) lalu.

Alumnus IPB University dari Departemen Manajemen Hutan tersebut memulai perjalanan karirnya di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebagai staf Divisi Perencanaan umum dari tahun 1998 dan berakhir pada tahun 2003 sebagai kepala Seksi Konservasi Ekosistem Lahan Basah.

“Sempat dibilang pekerjaan saya hanya mengetik dan membaca koran, tapi saya mencoba untuk tetap fokus. Saya berusaha mengisi hari-hari saya dengan mengikuti training, seminar, dan hal-hal bermanfaat lain,” kata Dr Musdhalifah.

Tahun 2003, ia diminta untuk menjembatani Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan Kementerian Perekonomian, sebagai Kepala Bidang Pemanfaatan Sumberdaya Kehutanan. Dengan berbagai tanggung jawab yang diberikan, ia berusaha untuk tetap menjalankan perannya, termasuk menyeimbangkan dengan tugasnya di keluarga.

“Saya termasuk tipe ibu rumah tangga, jadi saat saya di rumah maka saya fokus pada keluarga, tetapi di kantor maka saya berusaha maksimal dalam bekerja,” ujarnya.

Dr Musdhalifah juga menekankan tentang pentingnya visi atau tujuan dalam berkarir. Meski banyak tawaran berdatangan, ia tetap fokus pada bidang yang ia kuasai. Menurutnya, menjadi yang terbaik bukan dengan memiliki ambisi untuk meraih jabatan. Akan tetapi, dengan mencintai pekerjaan yang dilakukan dan berusaha menghasilkan banyak hal dengan pekerjaan tersebut.

Ia pun menjelaskan faktor-faktor yang paling berpengaruh dalam meraih kesuksesan. Faktor pertama adalah kejujuran. Menurutnya, tanpa kejujuran maka seseorang tidak akan dipertimbangkan. Faktor kedua adalah disiplin serta selalu berusaha menyelesaikan tugas dengan baik dan tepat pada waktunya.

“Faktor ketiga adalah good interpersonal skill yaitu selalu berusaha membangun hubungan baik dengan siapapun. Yang keempat dukungan dari pasangan hidup, ini sangat penting,” ujarnya.

Di akhir sesi, Dr Musdhalifah memberikan tips untuk tetap mencintai pekerjaan yang dilakukan meskipun merasa bosan. Baginya mencintai apa yang dikerjakan, dapat dilakukan dengan berusaha menciptakan suasana kerja yang nyaman.

“Mencintai atau tidak yang membuat adalah diri sendiri. Mengatasi kebosanan bukan berarti keluar dari pekerjaan tersebut tetapi berusaha menciptakan suasana nyaman untuk membuat diri sendiri nyaman. Jeda sejenak kemudian kembali lagi. Jangan menyalahkan pekerjaan karena pekerjaan adalah sesuatu yang harus diselesaikan. Kebosanan pasti muncul, tetapi ketika kita mampu menyelesaikannya dengan baik pasti kita akan bangga,” pungkasnya. (ipb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *