Anggota Komisi 3 DPRD Kabupaten Bogor, Achmad Fathoni.
Cariu, BogorUpdate.com – Belum satu tahun betonisasi jalan di Desa Cibatutiga, Kecamatan Cariu, Kabupaten Bogor, banyak yang rusak dan terkelupas, Anggota Komisi 3 DPRD Kabupaten Bogor, Achmad Fathoni sebut harus ditangani secara hukum.
“Apakah ada salah order atau salah pelaksanaan, samisade berasal dari dana APBD, tentu penggunaannya harus dipertanggungjawabkan dan jika ada penyimpangan, harus ditangani secara hukum,” ungkapnya kepada Bogoruodate.com, Selasa (6/6/23).
Politisi PKS ini mengaku prihatin, sebab, secara konsep pembangunan samisade yang ditangani pemdes langsung, seharusnya kualitas jauh lebih baik.
“Saya prihatin semestinya dengan samisade yang konsepnya ditangani pemdes langsung seharusnya kualitas jauh lebih baik karena pemdes sendiri yang mengerjakan dan mereka yang menggunakan,” bebernya.
Fathoni juga meminta kepada dinas pemberdayaan masyarakat desa (DPMD) Kabupaten Bogor untuk segera turun mengecek, atau pun dari tim teknis kecamatan.
“Saya meminta dinas DPMD, dinas terkait dan dinas teknis kecamatan segera turun dan mengecek,” pungkasnya.
Sebelumnya, Belum berumur satu tahun, betonisasi jalan kampung lampingbinong RT 02 RW 001, Desa Cibatutiga, Kecamatan Cariu, Kabupaten Bogor, melalui anggaran satu miliar satu desa (Samisade) mulai mengelupas dibagian permukaan, Sabtu (3/6/23).
Pengelupasan atau rontoknya beton itu terlihat di beberapa permukaan jalan yang baru dibangun tersebut. Akibatnya, batu split dari beton itu timbul dan membahayakan pengguna jalan.
Ketua tim pelaksana kegiatan (TPK) Desa Cibatutiga, Olin berkilah, bahwa rontoknya betonisasi jalan, diakibatkan oleh faktor alam.
“Masalah retak adalah hal yang tak terduga, itu faktor alam karena mungkin tanahnya labil makanya jadi retak,” kilahnya saat dikonfirmasi.
Untuk jalan banyak yang terkelupas dan ngebul Olin menyebut diakibatkan umur beton belum cukup tetapi sudah di gunakan.
“Untuk masalah terkelupas mungkin, karena jalannya belum kering, sudah dipake dilalui kendaraan,” bebernya.
Terpisah beberapa warga saat dikonfirmasi BogorUpdate.com dilokasi menyebut, bahwa pengengecoran ada yang kurang, ditanya kurangnya apa? warga tidak mau menyebutkan secara rinci.
“Iya itu coran baru, kalo rusak mungkin ada yang kurang,” ucap warga yang enggan disebutkan namanya ini.
Warga menuturkan dirinya tidak tau menahu penyebab rusaknya infrastruktur betonisasi program samisade sembari mengatakan mengunakan bahasa kiasan.
“Itu padahal yang depan paling terakhir, kalo penyebab rusak tanyakan saja kepada rumput yang bergoyang,” pungkasnya.