Akhirnya… Pemkot Bogor Membekukan IMB Masjid Hanbal

BOGOR UPDATE

KOTA BOGOR – Menyikapi aksi damai yang digelar secara besar-besaran, akhirnya pemerintah kota Bogor memutuskan pembekuan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Masjid Hanbal.

Pemberlakuan pembekuan IMB sendiri tanpa batas waktu yang ditentukan, dan Wali Kota Bogor Bima Arya meminta Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu  Satu Pintu (DPMPTSP) melakukan kajian untuk aspek teknis dan sosialnya.

“Yah, IMB dibekukan. Saya sampaikan tadi, karena permohonan dari warga, untuk menuju pencabutan (IMB) juga ada tahapannya,” kata Wali Kota Bogor Bima Arya.

Bima mengatakan, setelah diputuskan pembekuan IMB kemudian penyelesaian persoalan baik aspek teknis dan sosial dengan proses tabayun.

“Jika tidak selesai, maka masjid tidak bisa beroperasi karena syarat utama dari Pemkot Bogor adalah masjid dibuka menjadi masjid jami,” ujarnya.

Seperti diketahui, ribuan massa dari Kota/Kabupaten Bogor, Cianjur dan Sukabumi, mlakukan aksi damai di Balai Kota Bogor, Selasa (29/08/17).

Dalam aksinya massa menuntut Wali Kota Bogor Bima Arya mencabut Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Masjid Hanbal di Jalan Panduraya, Kecamatan Bogor Utara.

Massa aksi berangkat dari tiga titik antaralain untuk peserta unras yang berasal dari wilayah Bogor Utara, Cibinong, Sukaraja kumpul di Makam Raden Kan’an Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Bogor Utara

Sementara, Titik kumpul masa kedua yaitu di Masjid Raya, Kecamatan Bogor Timur para jamaah peserta unras berasal dari wilayah Cianjur, Ciawi, dan Sukabumi. Titik kumpul di Empang Kecamatan Bogor Selatan. Dan ketiga Para jamaah peserta unras yang berasal dari wilayah Ciapus, Bogor Barat, dan Ciomas.

Koordinator Lapangan (Korlap) Unras H. Dado mengatakan, tuntutan yang akan di sampaikan ke Wali Kota Bima Arya yaitu pencabutan IMB pembangunan masjid imam ahmad bin hanbal di jalan Ahmad Syam, Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Bogor Utara.

Dado melanjutkan, dalam aksi damai tidak ada yang melakukan tindakan yang melanggar hukum, tetapi waspada kepada penyusup terutama dari jemaah imam ahmad bin hanbal yang akan memperkeruh suasana. Aksi demo damai bukan untuk Tanah baru tapi untuk umat Nahdatul ulama (NU).

“Kami semua disini melakukan aksi damai, jangan sampai disebut preman berpeci atau bersorban. Aksi damai ini harus berjalan kondusif, bantu polisi dan TNI menjaga keamanan,” ujarnya. (Eff/As)

 

 

Editor: Tobing

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *