Ilustrasi Kopi Pait. (Ist)
KOPI PAIT
Oleh : Asep Syahmid
(Pemerhati Olahraga dan Rakyat Biasa)
Opini, BogorUpdate.com – Kabupaten Bogor merupakan salah satu raksasa dalam bidang olahraga di Jawa Barat maupun di Indonesia. Pasalnya, selain memiliki fasilitas dan sarana olahraga yajg sangat lengkap, Kabupaten Bogor juga punya banyak Sumber Daya Manusia (SDM) dalam bidang olahraga.
SDM dalam bidang olahraga di Bumi Tegar Beriman ini tak hanya atlet dan pelatih saja. Namun juga banyak akademisi dan stakeholder yang benar-benar punya rasa hobi dan peduli akan masa depan olahraga Kabupaten Bogor.
Namun, jika semuanya bisa bersinergi dan berkolaborasi dengan baik maka kekuatan dahsyat Kabupaten Bogor dalam bidang olahraga tak akan kalah dari daerah lain.
Menghadapi pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Barat (Jabar) 2026 mendatang, Kabupaten Bogor telah mencanangkan target BOGOR KAHIJI alias juara umum dalam pesta olahraga empat tahunan terbesar di Jawa Barat.
Untuk mencapai target BOGOR KAHIJI dalam Porprov Jabar 2026 minimal Kontingen Bumi Tegar Beriman yang saat ini jadi halaman rumah Presiden RI Ke-8 yakni H. Prabowo Subianto harus bisa mendulang 200 medali emas dari 989 medali yang diperebutkan.
Bukan hal yang mudah bagi Kontingen Kabupaten Bogor yang akan tampil pada 67 cabor Porprov Jabar 2026 yang harus meraih 200 medali emas jika ingin BOGOR KAHIJI.
Banyak faktor yang bisa jadi penentu dan juga bisa jadi penyebab utama kegagalan Kontingen Kabupaten Bogor dalam mewujudkan target BOGOR KAHIJI pada Porprov Jabar 2026.
Dukungan anggaran yang maksimal dari Pemerintah Kabupaten Bogor menjadi menu wajib yang harus ada dalam proses pencapaian target BOGOR KAHIJI.
Tanpa ada sokongan anggaran yang maksimal, maka target BOGOR KAHIJI menjadi target bodong dan bisa bisa Kabupaten Bogor jadi macan ompong
Kalau Pemerintah Kabupaten Bogor masih setengah hati dalam menyuntikan anggaran yang rasional untuk pencapaian target BOGOR KAHIJI maka ini bisa dikatakan MIMPI KALI YEEEH.
Supaya tidak mencari kambing hitam yang memang tak perlu dicari ketika terjadi kegagalan target BOGOR KAHIJI, maka stakeholder keolahragaan dari sekarang harus satu frekuensi dan hindari hal hal yang menyerempet “Pecah Kongsi” dalam rumah besar bernama keolahragaan.
Keberhasilan daerah dalam mencapai target juara umum dalam event olahraga daerah bukan semata mata tanggung jawab KONI dan Dispora serta bukan karena sokongan anggaran yang mumpuni atau lebih dari cukup.
Akan tetapi, keberhasilan mencapai juara umum dalam pentas olahraga daerah seperti Porprov Jabar tentunya menjadi tanggung jawab bersama para pengurus cabang olahraga dalam melakukan pembinaan dan juga dalam menyalurkan hak hak atlet dan pelatihnya.
Kadang banyak cabor mengeluhkan kepada kebijakan KONI daerahnya soal kecilnya anggaran pembinaan tiap tahun. Tapi jangan salah, kadang ada juga atlet atau pelatih yang jarang dan mungkin saja tidak pernah mendapatkan uang pembinaan dari cabornya.
Kecuali para atlet mutasi yang memang mendapatkan anggaran dari pos khusus yang sudah disiapkan.
Apakah atlet-atlet lokal serta pelatihnya selama ini sudah mendapat perhatian secara rutin dari cabornya lewat uang pembinaan yang disalurkan oleh KONI kepada masing masing cabor?.
Para Atlet lokal dan para pelatih masing-masing cabor juga harus diperhatikan soal kesejahteraannya. Karena mereka juga punya perut dan meninggalkan perut.
Apa yang penulis paparkan ini hanya pengingat saja seandainya terjadi kegagalan dalam mencapai target juara umum dalam event olahraga daerah, maka semuanya tak perlu mencari kambing hitam yang nantinya malah menjadi satu drama yang penuh tanda tanya dengan ending yang tak pasti.
Para pengurus cabor harus bisa menghargai kerja keras KONI dalam membuat program menuju target juara serta mendapatkan dana hibah yang maksimal dari pemerintah daerahnya.
Tugas pengurus cabor selain menyusun program pembinaan dan latihan kepada para atlet-atletnya, maka pengurus cabor juga harus memberikan hak-hak atlet dan pelatihnya secara rutin sesuai dengan turunnya anggaran pembinaan dari KONI nya. (**)