Tuntut Pertahankan Sumur 7, Budayawan Kembali Demo

 

BogorUpdate.com – Para budayawan dari sejumlah daerah di Jawa Barat mendatangi lokasi Sumur 7 di kawasan Batu Tulis, Kecamatan Bogor Selatan Kota Bogor kemarin.

 

Kedatangan mereka untuk menyampaikan aspirasinya agar lokasi sejarah peninggalan Kerajaan Pajajaran itu tetap dijaga serta dilestarikan supaya tidak hilang.

 

Hal itu bukan tanpa alasan, karena mereka menilai bahwa Sumur 7 merupakan lokasi yang menjadi saksi sejarah atau peninggalan warisan Kerajaan Pajajaran dan peninggalan pada jaman Belanda yang telah menjadi sebagai Cagar Budaya Nasional.

 

Situs sumur tujuh dan Banker Mandiri 2, yang tempatnya bersebelahan dengan makam Embah Dalem Batu Tulis bakan tak jauh dengan Istana Batu Tulis itu kini kondisinya telah rusak keberadaannya.

 

Berkumpulnya para Budayawan dan elemen masyarakat tersebut untuk menyepakati langkah-langkah serta upaya hukum yang akan akan di tempuh terhadap para pelaku pengrusakan Cagar Budaya Nasional.

 

Tokoh Budayawan Nasional Bunda Ully Sigar Rusady mengatakan upaya melemahkan sebuah bangsa adalah dengan di buramkannya sejarah dan di hilangkannya situs-situs bersejarah sebagai identitas dari sebuah bangsa.

 

“Situs sumur tujuh dan banker
mandiri 2, telah dirusak, kita tidak boleh tinggal diam dan harus ada peran pemerintah untuk melindungi lokasi-lokasi bersejarah,” katanya.

 

Sementara Bagian Advokasi Dewan Kesenian Kota Bogor (DKK) Tri Riki mengatakan, dalam aksi tersebut para budayawan menyodorkan dua opsi untuk menyelamatkan kawasan sumur 7.

 

Opsi pertama, lahan lokasi sumur 7 dibeli dan di kelola oleh pemerintah atau opsi kedua lahan tersebut di miliki oleh salah seorang budayawan sehingga tidak beralih pungsi.

 

Tetapi menyikapi kondisi Sumur 7 saat ini kata dia, kalau DKKB sendiri mengharapkan semua duduk bersama dan mencari solusi kongkrit dalam menyelamatkan situs peninggalan sejarah itu.

 

“Ya kami mengharapkan duduk bersama, pemilik lahan, para budayawan dan pemerintah, kami menguaulkan lokasi Sumur 7 di bangun musium modern, supaya dari sisi bisnisnya maju dan kelestarian situsnya tetap terjaga,” katanya.

 

Masih kata dia, dengan dijadikannya kawasan sumur 7 sebagai musium modern, maka akan menjadi sebuah wahana edukasi tetapi akan tetap mendukung dari sisi bisnisnya misalnya disitu dibangun resortnya, ada restoran dan sebagainya.

 

“Ya, karena bagaimanapun itu sekarang sudah dimiliki perseorangan dan mereka punya hak untuk mengembangkan lahanya, tinggal bagai mana solusinya supaya pungsi tempat sejarahnya tidak hilang,” tandasnya. (As)

 

 

 

 

 

 

Editor : Tobing

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *