Yusfitriadi, Pengamat Politik dan Kebijakan Publik
Pemerintahan, BogorUpdate.com – Pengamat Politik dan Kebijakan Publik, Yusfitriadi menanggapi kebijakan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo yang menyetujui Work From Home (WFH) Aparatur Sipil Negara (ASN) seusai libur Lebaran.
“Sebenarnya sama sekali ga ada alasan apapun ASN untuk WFH saat ini. Pertama, libur pasca Idul fitri sudah sangat panjang yakni seminggu, kurang apalagi sehingga harus diperpanjang liburannya. Karena meminta ASN WFH bagi saya sama saja dengan memperpanjang waktu libur ASN,” katanya kepada BogorUpdate.com, Minggu (8/5/22).
Menurutnya, masalah kekhawatiran padatnya arus balik yang berakibat pada penataan transportasi yang tidak terkendali pasti sudah diprediksi oleh Kepolisian serta Dinas Perhubungan (Dishub).
“Ini kan sudah diprediksi jauh-jauh hari. Ketika sudah 2 tahun masyarakat hilang budaya mudiknya karena pandemi, ya sudah bisa dipastikan ketika dibuka lagi “budaya mudik” akan mendapatkan respon yang luar biasa dan berakibat membludaknya arus mudik dan arus balik,” jelasnya.
Ia menambahkan, masa transisi pandemi ke endemi, saat ini sudah sangat longgar dan landai kasus terpaparnya covid-19, bahkan menjelang kebijakan endemi. Sehingga dalam konteks penularan covid-19 sudah tidak perlu lagi ada yang dikhawatirkan.
“Untuk kasus terpaparnya covid-19 saat ini sudah mulai melandai. Jadi tidak perlu dikhawatirkan soal pandemi covid-19 karena membludaknya para pemudik terlebih dari kalangan ASN,” ujarnya.
Terlebih, setelah kinerja ASN tidak maksimal karena dipaksakan harus WFH selama hampir 2 tahun, seharusnya pasca idul fitri ini momentum untuk mengganti kinerja yang kurang optimal tersebut, bahkan harus lebih kuat kinerja ASN ini.
“Sehingga kebijakan WFH bagi ASN pasca libur idul fitri sama sekali bukan kebijakan yang strategis. Bahkan menurut saya sama saja dengan memperpanjang waktu liburan ASN,” pungkasnya.
