Lahan Fasos Fasum milik aset desa Rancabungur yang diduga dikomersilkan. (Foto: Ist)
Rancabungur, BogorUpdate.com – Warga masyarakat Desa Rancabungur, Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor, keluhkan terkait dugaan bobroknya kinerja sang kepala desa (kades) beserta jajarannya.
Hal itu seperti disampaikan salah satu warga Desa setempat yang enggan disebutkan namanya.
Dia membeberkan, keluhan atas dugaan bobroknya kinerja pemimpinnya di tingkat desa itu bukan tanpa sebab, dimana kepala Desa Rancabungur yakni Sumantri dikeluhkan lantaran maraknya indikasi lahan Fasilitas Sosial dan Fasilitas Umum (Fasos Fasum) milik aset desa banyak yang dikomersilkan demi mencari keuntungan pribadi maupun golongan oleh perangkat Pemerintah Desa (Pemdes) tersebut.
“Bisa dilihat kondisi kantor Desa Rancabungur yang menjadi kebanggaan masyarakat disini, dimana terlihat jelas sempitnya lahan parkir yang dimiliki kantor pemdes kami. Padahal, saat dipimpin kades terdahulu lahan yang persis berada di kantor Desa Rancabungur itu yang sebelumnya difungsikan sebagai lahan parkir dan menjadi lokasi kegiatan bagi warga masyarakat Rancabungur kini lahannya telah disewakan kepada para pedagang kaki lima,” kata sumber saat ditemui di kediamannya dikawasan Rancabungur, Rabu (21/12/22).
Ia juga menjabarkan, selain lahan fasos fasum yang diduga marak dikomersilkan oleh sang kades, juga terdapat sebuah Pos Keamanan Desa (Poskamdes) Rancabungur yang dulunya berdiri tegak, kini telah hilang akibat diduga ikut disewakan oleh pemdes.
“Saya pernah bertanya oleh komandan Perlindungan Masyarakat (Linmas) Desa Rancabungur, dimana lokasi bangunan Poskamdes berada sekarang ini. Komandan dari linmas itu malah bilang, kalau poskamdes nya ada dimana-dimana tapi nggak jelas lokasi tepatnya,” ujarnya.
Menurut dia, informasi yang ia pernah peroleh juga bahwa poskamdes yang dulu pernah terbangun persis di depan kantor Desa Rancabungur itu kini telah hilang, lantaran disinyalir pos bagi pasukan berseragam hijau tersebut, terindikasi ikut dikomersilkan hingga mendapat teguran dari pihak Inspektorat Kabupaten Bogor.
“Dulu kantor Poskamdes itu keberadaannya persis didepan kantor Desa Rancabungur, karena ikut dikomersilkan juga oleh pihak pemdes dengan menyewakannya kepada pedagang pecel lele. Terus ketahuan oleh pihak inspektorat dan ditegur lah pihak kades beserta jajarannya, lalu tidak lama poskamdes nya dirobohkan. Tapi sekarang poskamdes nya tidak dibangun kembali oleh aparatur pemdes Rancabungur sampai saat ini,” tegasnya.
“Padahal sepengetahuan saya, bahwa pihak dari inspektorat Kabupaten Bogor pernah menegur aparat pemdes, agar Poskamdes itu dapat dibangun kembali seperti sedia kala. Tapi sampai sekarang tak juga dibangun,” tambah sumber sembari menambahkan.
Selain itu, sambung sumber terpercaya Bogorupdate.com ini, keluhan lainnya juga ia sampaikan terkait adanya pengurangan anggota linmas oleh pihak pemdes Ranca Bungur, yang sebelumnya beranggotakan 52 orang, kini hanya tersisa 10 personel.
“Dari sekian banyaknya anggota Linmas di Desa ini, sekarang hanya tinggal 10. Sementara jumlah RW sebanyak 11 wilayah, apakah akan optimal dengan hanya 10 anggota linmas demi terciptanya lingkungan yang aman se tingkat Desa Rancabungur,” keluhnya.
“Belum lagi, soal bantuan ketika Covid-19 melanda, bantuan-bantuan yang diberikan dari pemerintah pusat, provinsi hingga dari tingkat Pemkab Bogor kami rasa tidak tepat sasaran, kesannya siapa yang lebih dekat dengan aparatur pemdes hingga jajaran setingkat RT dan RW baru bisa dapat bantuan-bantuan tersebut,” tambahnya sembari melanjutkan.
Atas perihal ini, ia mengharapkan agar instansi terkait dapat menegur pihak aparatur pemdes Rancabungur ini demi perbaikan pelayanan yang optimal kepada masyarakatnya.
“Saya harapkan adanya pihak instansi terkait dapat merespon keluhan kami ini sebagai warga Desa Rancabungur, mengingat banyak persoalan yang tak pernah usai semenjak kepemimpinan Kepala Desa Rancabungur yakni bapak Sumantri,” pesannya sembari mengakhiri.
Terpisah, salah satu Staf Desa Rancabungur, Dodi ketika dikonfirmasi enggan berkomentar mengenai perihal tersebut.
“Jangan saya kang kalau menanyakan soal itu, enaknya langsung ke pak kades. Besok saja coba hubungi kembali pak Kadesnya kalau hari ini nomornya lagi tak aktif,” singkatnya.
Sementara, ketika Kepala Desa Rancabungur, Sumantri maupun Sekdes saat dihubungi melalui sambungan telepon tidak ada respon, hingga berita ini ditayangkan.