Scroll untuk baca artikel
Bogor RayaHomeNewsPemerintahanPeristiwa

Warga Desa Kalong Liud Nanggung Digegerkan Banyaknya Ikan Mati di Sungai Cikaniki, Ulah Siapa?

×

Warga Desa Kalong Liud Nanggung Digegerkan Banyaknya Ikan Mati di Sungai Cikaniki, Ulah Siapa?

Sebarkan artikel ini

Warga Desa Kalong Liud sedang mencari ikan mati. (Ist)

Nanggung, BogorUpdate.com – Belum tuntas dengan fenomena keruhnya air, kini earga Desa Kalong Liud Kecamatan Nanggung kembali digegerkan dengan banyaknya ikan mati yang mengambang di aliran sungai Cikaniki, pada Kamis (20/7/23) kemarin.

Fenomena yang diketahui oleh warga sekitar sungai tersebut, sontak membuat sejumlah orang turun langsung ke sungai cikaniki.

Menanggapi fenomena itu, Kepala Desa Kalong Liud Jani Nurjaman menjelaskan dirinya mengatahui kejadian tersebut berdasarkan banyaknya laporan dari warga adanya ikan mati di Sungai Cikaniki.

“Kaitan dengan fenomena di desa Kalong Liud khususnya di sekitar daerah aliran sungai cikaniki, yang mana kami atas Pemerintah Desa menerima laporan dari masyarakat melalui RT RW sekitar pukul 9:30 hari Kamis kemarin,” kata Jani Nurjaman pada Jum’at (21/7/23).

“Itu kejadian banyak masyarakat yang melaporkan bahwa di sekitar sungai cikaniki banyak ikan mati, di tahun ini sudah menerima laporan dua kali ikan mati di sungai cikaniki entah sumbernya dari mana kami tidak bisa berspekulasi dari mana mananya,” ujarnya.

Dia menceritakan, kaitan dengan Cikaniki lebih sering pada berubahnya air sungai yang semakin keruh.

“Kalau bicara air keruh memang sering terjadi ini sumber dari hulu hujan besar ataupun pencemaran kita tidak bisa menyampaikan permasalahan di sungai cikaniki, yang jelas sering kali terjadi air tersebut berubah warna,” katanya.

Lebih lanjut, dia mengatakan saking kesalnya warga banyak mengirim video kepada dirinya agar berharap kejadian tersebut bisa ditindak lanjut.

“Keruhnya ini tentatif terkadang siang bening kembali, untuk kemaren lebih parah lagi karena banyak ikan pada mati, dan warga banyak yang mengirim video ataupun foto,” ungkap Jani Nurjaman.

“Kami pemerintah desa sudah menindaklanjuti laporan kepada muspika kecamatan Nanggung dan alhamdulillah kapolsek langsung turun kelapangan,” lanjutnya.

Mengakali dampak air sungai tak lagi bisa terpakai, menurutnya warga saat ini hanya bisa memanfaatkan sumur-sumur yang sengaja dibuat di dekat aliran Sungai.

“Yang dilakukan oleh warga di sepanjang sungai cikaniki karena berubah warna akhirnya warga berupaya membuat sumur-sumur manual di sepanjang sungai,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *