Rancabungur, BogorUpdate.com – Kecintaan warga Desa Bantarsari, Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor kepada Palestina patut dipresiasi.
Tidak henti-hentinya warga bahu membahu memberikan doa dan materi untuk Palestina. Warga berkumpul gelar tasyakur kemengan gaza di aula kantor desa, Sabtu (15/2/25).
“Diluar ekspetasi saya, sesungguh nya acara ini sederhana saja, seperti makan bareng tapi tiba-tiba yang hadir membludak. Anak-anak dari sekolah juga banyak yang datang. Santri juga, guru-gurunya pun, dan kader Posyandu, PKK, RT RW semua terlibat,” kata Kepala Desa Bantarsari, Lukmanul Hakim.
Menurutnya kegitan ini sebuah bentuk kegembiraan mereka, bahwa masyarakat Desa Bantarsari dan masyarakat Indonesia, begitu cinta kepada Palestina.
“Melihat berita-berita di medsos, bagaiman genosida yang dilakukan israel itu membuat mereka prihatin dan mereka kemudian tumbuh kepedulianya. Dan kami pemerintahan desa mengorganisir kegiatan ini, dalam acara tasyakuran atas kemenangan gaza, karena secara depakto israel kalah,” ujarnya.
Karena tentara hamas bertahan melawan, israel memperikarakan sudah habis. Namun saat rumah warga Gaza dihancurkan, mereka datang untuk mempertahankan daerahnya.
“Kemudain apa yang dilakukan Donal Trump yang akan merelokasi atau diusir dari tanah gaza, namun mereka tidak mau karena gaza merupakan tanah milik mereka,” jelasnya.
“Seperi dulu kita bangsa indonesia berjuang mengusir penjajah, dan kita akan bertahan sampai titik darah penghabisan, demikian juga dengan mereka,” sambungnya.
Lukman mengaku bahwa kemungkinan satu-satunya desa di Indonesia yang merayakan kemerdekaan Palestina adalah desa Bantarsari.
“Mungkin ini di indonesia satu-satunya desa yang merayakan kemanagan gaza. Kita kemas dengan acara menyambut Ramadhan kemudian isro miraj,” bebernya.
Harapanya dengan kegiatan ini memberikan penyadaran kepada masyarakat agar belajar dari masyarakat gaza. Dengan keterbatasan namun buktinya mereka bisa bertahan hidup.
“Dan selanjutnya kita belajar kepada mereka tentang ilmu bagaimana ilmu itu tumbuh disana. Dengan semangat mereka belajar tidak pernah pudar, harapanya anak-anak yang hadir hari ini agar mereka bisa belajar dengan keterbatasan rumah mereka hancur tapi mereka tidak pernah diam untuk belajar,” tutup Lukman. (Dyn)