Gunung Putri, BogorUpdate.com – Mak Lenah, warga Kp Tlajung, Desa Cikeas, Kecamatan Gunung Putri yang mendapatkan bantuan rumah tidak layak huni (Rutilahu), mengaku kecewa lantaran pengerjaan rumahnya terkesan asal-asalan.
Menurut mak Lenah, ia mendapatkan anggaran Rutilahu dari Kabupaten Bogor yang turun ke Pemerintah Desa Cikeas, sebesar 15 juta. Selain terkesan asal-asalan, material yang diturunkan tidak sepadan dengan anggaran yang diterima.
“Ya, waktu beberapa bulan kemarin saya mendapatkan rutilahu 15 juta. Tapi barang yang diturunkan hanya hebel 1 kubik, semen 4 sak, semen hebel 1 sak, keramik 4 dus, pasir 1 losbak, keramik kamar mandi, Asbes 6 lembar, sama pintu kusen, dan cat 1 kaleng itu aja,” ucap Lenah kepada Bogorupdate.com, Senin (2/1/23).
“Udah begitu pekerjaannya juga asal-asalan, ngecor juga ga pakai sirtu hanya pake pasir aja udah agak melengkung kaga rata lagi, dan pekerjaannya juga cuma 3 hari,” sambungnya.
Ketika dikonfirmasi melalui sambungan whatsapp terkait hal tersebut, Aldi sebagai Kasi kesra Desa Cikeas, berdalih bahwa pembangunannya belum sepenuhnya selesai.
“Terkait program Rutilahu yang di Kp Tlajung memang belum selesai masih pengerjaan. Barang-barangnya juga masih ada di matrial, kan bukan hanya satu atau dua rumah doang yang dikerjain,” dalihnya.
Aldi menambahkan, dirinya mengaku sudah konfirmasi dengan warga yang mendapatkan program Rutilahu tersebut untuk melanjutkan pembangunan.
“Saya juga udah konfirmasi dengan yang punya rumah, minggu ini rencananya mau dilanjutkan lagi. Karena faktor cuaca juga jadi terkendala, kemaren juga udah mau mulai tapi dari tukang nya nunggu proyek dia selesai Infonya hari rabu udah bisa dikerjakan lagi,” tandas Aldi.
Sementara itu Kepala Seksi Ekonomi dan Pembangunan (Kasi Ekbang) Kecamatan Gunung Putri, Adit Nugraha menyatakan, untuk program Rutilahu tahun anggaran 2022 tersebut sudah selesai.
“Info dari team penyelenggara kegiatan (TPK) si sudah selesai pengerjaannya,” singkat Adit ketika ditemui diruang kerjanya.