Amir Arsyad, kades Bojong Nangka
Gunung Putri, BogorUpdate.com – Wacana Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar menambah masa kerja kepala desa (kades) tidak hanya enam tahun, tetapi menjadi sembilan tahun, disambut baik oleh kades di Kabupaten Bogor.
Wacana itu diperjuangkan supaya pembangunan desa lebih mapan dan tidak terpengaruh pada dinamika politik desa. Hal itu diamini oleh Amir Arsyad selaku kades Bojong Nangka, Kecamatan Gunung Putri Kabupaten Bogor.
“Dengan ada wacana masa jabatan kades dari 6 ke 9 sangat respon, karena kades itu kan bukan ASN melainkan dipilih oleh masyarakat. Setelah terpilih, pada awal menjadi kades pasti mengurus persoalan warga karena adanya perbedaan pilihan calon kades di pemilihan sebelumnya,” kata Amir kepada BogorUpdate.com, Jum’at (14/10/22).
Menurut Amir, diawal kepemimpinan kades menjabat, akan rawan konflik sesama warga. Maka butuh waktu sekitar 3 tahun agar konflik beda pemimpin itu sudah tidak terjadi lagi sembari menjalankan program.
“Jadi untuk waktu untuk menjalankan program dengan jabatan Kades 6 tahun akan terlalu singkat. Saya lebih setuju jika ketentuannya hanya dibolehkan 2 priode saja, namun untuk masa baktinya selama 9 tahun per satu periode. Lebih efektif seperti itu menurut saya untuk kades,” terangnya.
Amir menegaskan, Kades itu jabatan Politis, sehebat apapun programnya kalau dimasyarakat masih ada kubu kubuan maka tidak akan berjalan efektif.
“Pasti dalam setiap kegiatan akan selalu dipolitisir kalau masyarakatnya belum guyub,” jelasnya.
Selain itu, tambah Amir, untuk dana kampanye menjadi Kades bukan menjadi rahasia umum lagi bisa mencapai Rp 1 Miliar.
“Maka dengan jarak 6 tahun sudah ada pemilihan lagi, boro – boro mau merealisasikan semua programnya, kades memikirkan biaya lagi untuk pemilihan,” katanya.
Ia berharap, sebelum adanya Pilpres 2024 nanti sudah diketok palu. Seharusnya Apdesi Pusat atau Kabupaten mengadakan pertemuan dengan Kemendes untuk membicarakan hal ini, karena inilah momentumnya.
