Scroll untuk baca artikel
Bogor RayaHomeHukum & KriminalNews

Viral di Medsos, Tentangga Korban Penyiksaan oleh Ayah Kandung di Parung Minta Foto Ibu Tiri di viralkan

×

Viral di Medsos, Tentangga Korban Penyiksaan oleh Ayah Kandung di Parung Minta Foto Ibu Tiri di viralkan

Sebarkan artikel ini

Tangkapan layar foto ibu tiri korban yang Viral di medsos karena lari saat penangkapan oleh Polisi. (Foto: IG Parungciseeng24jam)

Parung, BogorUpdate.com – Warga , Kabupaten Bogor, dihebohkan dengan kasus penganiayaan, yang dilakukan ayah kandung kepada N (7). Mereka juga meminta agar ibu tiri yang melarikan diri saat penangkapan, di viralkan di medsos.

Dalam narasi video di IG Parungciseeng24jam, dengan judul BURON !!!, berisi wajah wanita yang merupakan ibu tiri anak yang sempat viral karena penganiayaan yang dialami oleh N (7) di Kecamatan Parung. Dari informasi yang beredar ibu tiri N melarikan diri saat akan ditangkap. Sedangkan ayah korban berhasil diringkus oleh Polisi.

“Kami malah butuh bantuan viralkan ibu tirinya yang berinisial DH, yang kabur pas dijemput polisi, ibu tirinya lebih sering nyiksa. Dan tidak pernah ngasih makan,” ungkap saksi melalui DM (Tetangga yang saat ini merawat N) kepada Wartawan.

Sebelumnya, bocah perempuan berinisial N (7) warga Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor, menjadi korban oleh ayah kandungnya. Bahkan sejumlah luka lebam akibat pukulan benda tumpul membekas disekujur tubuh N, tidak hanya itu, N pun disuruh mengemis oleh sang ayah.

Menurut Tri Rahayu, istri ketua RT mengatakan, N yang masih duduk di bangku sekolah dasar tinggal disebuah kontrakan kecil bersama sang ayah dan ibu tirinya. “Bapaknya tukang bangunan. Orangnya mah pendiam, tapi siapa yang tahu kalau di rumahnya terjadi hal seperti ini,” ujarnya.

Penderitaan yang dialami oleh N sudah sejak lama. Namun, baru dilaporkan ke pihak kepolisan baru-baru ini. “Kekerasannya sudah lama terjadi, tetapi baru dilaporkan ke polisi. Anaknya disabet pakai hanger kabel dan langsung dilaporkan ke polisi pada Sabtu siang kemarin,” paparnya.

Selain itu, menurutnya, N yang masih duduk dibangku sekolah diminta secara paksa oleh ibu tiri dan ayah kandungnya untuk mengamen dan meminta-minta di jalan raya. “Benar disuruh ngamen, kala ibunya terlibat nggak soal kekerasan itu saya tidak tahu,” tandasnya.

Sementara itu,tetangga N, Darmi mengatakan bahwa dirinya kerap kali melihat N dipukuli dan disiksa oleh ayah kandungnya sendiri hingga mengakibatkan sejumlah lebam bagian tubuh N. “Dipukulin pake hanger yang luarnya kabel, itu pada memar semua sebadan-badan,” ujarnya.

Menurut Darmi, N bukan hanya sekali mengalami kekerasan. Sebelumnya, N pernah mengalami pukulan hingga mengakibatkan luka berat di mulut dan pipinya. “Pernah dipukuli juga sama bapaknya sebelum-sebelumnya kayak samping mulutnya robek, pipinya pada baret dipukul pakai pancing,” ungkapnya.

Selain itu, N juga sering dipaksa untuk mengamen hingga tengah malam bahkan larut pagi, sehingga pendidikan yang ikut terhambat. “Jadi anak itu kayak ATM dia disuruh ngamen mana sampai jam 1 malam, makanya sekolahnya juga terhambat. Ngamennya daerah Ciseeng, Parung. Ngamennya sama ibunya, ibu tiri cuman dia mah mantau,” paparnya.

Lebih tragisnya, saat N melakukan kegiatan mengamen diawasi oleh ibu tirinya serta anak-anak ibu tirinya yang turut mengawasi N. “Anaknya ada 2, umur 2 tahun setengah satu laginya orok. Nah ngamen itu semuanya dibawa cuman kan kalau N mah anak tiri,” tambahnya.

Lebih lanjut, aksi penganiayaan terhadap N dipicu akibat hasil mengamen N tidak sesuai dengan target yang diharapkan oleh kedua orang tuanya, sehingga N mendapatkan penyiksaan. “Padahal anaknya baik banget, alim, digebuki nya karena setorannya kurang katanya mah,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *