Penulis : Sherina Haura Nabilah
Program Studi Agribisnis, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Nomor HP : +6283840349693
Email : sherinahaura@gmail.com / sherina.haura21@mhs.uinjkt.ac.id
Lifestyle, BogorUpdate.com – Vanilla planifolia Andrews atau Vanili merupakan jenis rempah yang termasuk komoditas bernilai ekonomi tinggi. Rempah khas nya membuat vanili digunakan sebagai bahan penyegar dan penyedap dalam makanan. Negara asal vanili tidaklah Indonesia, melainkan berasal dari Meksiko. Namun, iklim Indonesia yang baik dan tepat untuk tanaman vanili membuatnya dapat tumbuh dan berkembang dengan baik dan menghasilkan produk bermutu yang memiliki nilai jual tinggi. Walaupun berasal dari negara lain, ternyata vanili sudah masuk di Indonesia sejak 1819 untuk koleksi tanaman di Kebun Raya Bogor yang kemudian berkembang pada 1864 di beberapa wilayah. Menariknya, kadar vanili di Indonesia lebih tinggi daripada di Meksiko, yakni mencapai 2,57% dan Meksiko 1,75%. Umumnya vanili dikenal sebagai rempah yang bermanfaat untuk menambah kekuatan rasa serta menambah aroma yang khas dalam makanan dan minuman. Saat ini, banyak sekali manfaat-manfaat lain yang ternyata dimiliki oleh rempah satu ini. Ragam manfaat yang telah terkuak menjadikan vanili diperlukan sebagai bahan baku oleh sejumlah bidang usaha sehingga vanili dikenal sebagai emas hijau karena berpotensi besar di pasar Internasional. Emas hijau merupakan istilah bagi komoditas hasil pertanian yang potensial untuk diekspor.
Salah satu manfaat yang tidak banyak orang tahu yaitu vanili sangat berkontribusi besar di bidang kesehatan. Vanili dapat meningkatkan nafsu makan, meningkatkan daya tahan tubuh, memperlancar peredaran darah, membantu kerileksan otak, hingga dapat meredakan stress. Manfaat itulah yang mendorong industri farmasi membuat produk turunan dari vanili berupa obat-obat an. Salah satu manfaat vanili tadi, sangatlah menarik perhatian terkait masalah yang tidak pernah hilang bahkan justru semakin bertambah, yaitu depresi.
Depresi dikatakan sebagai masalah yang belum dapat diselesaikan dalam lingkup dunia maupun nasional. Bedasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar pada 2018, lebih dari 19 juta penduduk dengan usia diatas 15 tahun mengalami gangguan mental emosional serta lebih dari 12 juta penduduk dengan usia diatas 15 tahun mengalami depresi. Data lain menyebutkan dalam Sistem Registrasi Sampel yang dilakukan oleh Badan Litbangkes pada 2016, bahwa sebanyak 1.800 orang bunuh diri dalam kurung waktu satu tahun yang dapat diartikan setiap satu hati ada sekitar 5 orang yang bunuh diri dimana 47,7% korban bunuh diri berusia 10-39 tahun. Dapat disimpulkan, setengah kasus bunuh diri yang terjadi di Indonesia dialami oleh usia anak remaja dan usia produktif. Dr. Celestinus Eigya Munthe sebagai Direktur Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan Napza menjelaskan, saat ini sekitar 20% populasi masyarakat Indonesia itu memiliki potensi-potensi masalah gangguan jiwa.
Potensi masalah gangguan jiwa yang tidak kecil dapat diatasi dengan beragam cara yang dapat mengurangi rasa stress hingga tidak berujung depresi dan gangguan jiwa. Ditambah lagi permasalahan pandemi Covid-19 saat ini yang tak hanya mengganggu kesehatan fisik, namun juga menggangu kesehatan jiwa akibat kecemasan, kesepian, dan tekanan mental.
Seperti yang telah disebutkan tadi, vanili dipercaya mampu meredakan stress. Artinya, vanili merupakan salah satu komoditas yang dapat mengurangi permasalahan depresi dalam negara ataupun luar negara. Vanili sebagai antidepresan telah dibuktikan secara ilmiah melalui berbagai penelitian. Hasil-hasil penelitian tersebut antara lain mengatakan bahwa ekstrak vanili mengandung efek antidepresan yang bekerja mirip dengan obat antidepresi. Obat antidepresi bekerja dengan cara menyeimbangkan kandungan senyawa kimia alami dalam otak atau neurotransmitter, sehingga diyakini dapat memperbaiki emosi dan suasana hati yang kurang stabil. Sebuah penelitian yang dirilis oleh Indian Journal of Pharmacology, membuktikan sifat antidepresan yang terkandung dalam vanili memiliki efek yang serupa dengan fluoxetine atau jenis obat yang biasanya digunakan dalam mengatasi masalah depresi dan obsesif kompulsif. Sayangnya, penelitian tersebut belum dapat 100% dipastikan karena objek penelitiannya masih berupa hewam tikus, sehingga perlu ditelusuri lebih lanjut pada manusia.
Penelitian lainnya menyatakan hasil bahwa vanili dipercaya dapat menurunkan perasaan cemas pada seseorang yang sedang menjalani prosedur MRI terkait pemeriksaan kanker. Pemeriksaan kanker pastinya akan menimbulkan rasa cemas dan ketakutan, dengan menghirup aroma dari vanili maka akan membuat seseorang merasa lebih tenang dan rileks. Penelitian neurologis juga telah membuktikan ekstrak vanili memiliki kandungan yang berefek positif pada gangguan depresi ataupun kecemasan. Tak hanya mengurangi permasalahan depresi, Aroma vanili juga dapat mendukung pengobatan depresi dengan cara merelaksasikan pasien secara psikologis. Dalam sebuah penelitian lainnya, aromaterapi vanili dibuktikan dapat meredakan gejala klaustrofobia secara efektif.
Obat antidepresi dikatakan mahal dan sulit dijangkau oleh beberapa kalangan karena diperlukan resep dokter dan panduan lainnya. Obat antidepresi juga tidak dapat digunakan dan dikonsumsi sembarangan. Kesehatan jiwa tidaklah mudah dideteksi sendiri ataupun dideteksi oleh orang terdekat kita karena tidak dapat terlihat secara fisik. Hanya orang-orang tertentu seperti psikolog yang dapat menilai gangguan mental pada seseorang dengan beberapa pemeriksaan dan mengetahui langkah terbaik apa yang selanjutnya harus dilakukan. Namun diri kita sendiri dapat merasakan perasaan yang sedang dialami, seperti sedang merasa takut, bosan, emosi, kesepian, cemas, panik, dan perasaan tidak menyenangkan lainnya. Tentunya dengan vanili kita dapat mengurangi perasaan tersebut dengan cara yang mudah dan terjangkau. Sudah banyak minyak essential dengan aroma vanili yang dapat dijangkau melalui beberapa toko atau online shop. Harga nya tentu terjangkau dan mudah dicari, sehingga tak perlu waktu yang lama untuk dapat merasakan ketenangan dari aroma vanili ini. Essential ini dapat digunakan dengan humidifier dengan cara menuangkan beberapa tetes kedalamnya dengan campuran air. Humidifier dapat diletakkan di kamar atau ruangan yang nantinya akan mengubah suasana dan udara agar lebih nyaman. Cara lainnya, ekstrak vanili dapat dituangkan atau ditambahkan pada minuman seperti susu dan teh untuk menambah cita rasa sekaligus membantu mengurangi rasa kecemasan. Selain itu masih banyak lagi inovasi produk turunan yang dihasilkan dari vanili sebagai antidepresi seperti minyak angin beraroma vanili. Minyak angin ini sangat lah mudah dan praktis untuk digunakan, yakni bisa dengan cara mengihirupnya atau mengoleskannya di beberapa bagian tubuh seperti kening dan leher.