HomeLifestyleNews

Vaksin Covid-19 Dalam Negeri Jadi Target Utama Pemerintah

UNIVERSITAS INDONESIA MAJU

NAMA : Retno Wulan Jatiningtyas
NPM : 20220000123
MATA KULIAH : Manajemen Adminitrasi Dan Kebijakan Kesehatan

1. TUGAS : MEMBUAT ARTIKEL TENTANG MANAJEMEN/ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN KESEHATAN

banner 300x600

Serangan Covid-19 apakah sudah usai? jawabannya adalah belum, saat kita menengok kilas balik tahun 2021, Pemerintah bersama dengan Tenaga Medis, dan seluruh masyarakat Indonesia telah mengalami banyak masa sulit, ekonomi dan kesehatan sangat terguncang hebat oleh serangan virus Covid-19 ini. meskipun saat ini Pemerintah sudah mengendurkan kebijakan yang dahulu telah di terapkan saat meningginya kasus Covid-19, namun saat ini ternyata Covid-19 masih ada di sekitar kita. Perjuangan dan kewaspadaan harus tetap dilanjutkan dengan tetap menjaga protokol kesehatan dan melakukan vaksinasi guna meminimalisir hospitalisasi dan kematian akibat Covid-19.

Saat ini berdasarkan data yang didapat dari KOMPAS.com bahwa Pemerintah mengatakan telah adanya penambahan kasus Covid-19 Per Senin (17/10/2022) pukul 12.00 WIB, kasus Covid-19 bertambah 1.233 kasus dalam 24 jam terakhir. Dari data tersebut menandakan bahwa masyarakat tetap jangan lengah dalam menjaga kesehatan dan jangan pula menganggap bahwa Covid-19 telah usai, karena saat ini terlihat masyarakat mulai abai dan seolah olah menganggap Covid-19 telah selesai, nyatanya virus ini masih terus berkembang dan bermutasi kendatipun virus yang bermutasi tidak lebih kuat namun sepatutnya kita tetap waspada. Berdasarkan pada keterangan yang di himpun yang di sampaikan Menteri Kesehatan bahwa terdapat kemungkinan varian Corona baru yang kelak hadir tidak akan lebih berbahaya dibandingkan Delta atau Omicron (CNBC Indonesia).

Dengan keyakinan yang telah di sampaikan oleh Budi Gunadi Sadikin selaku Menteri Kesehatan bahwa varian baru tidak terlalu berbahaya, maka Pemerintah memprioritaskan vaksin Covid-19 produksi dalam negeri dalam program vaksinasi nasional yang diberi nama “Vaksin IndoVac serta Vaksin AWCorna”. Stok vaksin lokal ini berjumlah 1,2 Juta dosis vaksin dengan 200 dosis vaksin di alokasikan di Pusat dan 1 Juta dosis untuk di Daerah. Vaksin lokal atau vaksin Dalam Negeri ini sendiri dikembangkan oleh PT Biofarma bekerja sama dengan Baylor College of Medicine, Amerika Serikat. Vaksin ini juga telah memiliki izin dalam penggunaan tanggap darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Vaksin ini di perkirakan sudah siap digunakan untuk vaksin primer bagi masyarakat yang belum mendapatkan vaksin Covid-19 sebelumnya.

Demikian yang sekiranya dapat di jelaskan dalam hal ini terkait Vaksin IndoVac serta Vaksin AWCorna sebagai Vaksin Covid-19 produk dalam negeri yang sekiranya dapat menjadi penangkal virus Covid-19 yang kini masih melanda Bangsa Indonesia, vaksin ini dharapkan dapat menjadi solusi yang tepat, cepat, efisien dan tidak perlu lagi bergantung pada Negara lain dalam hal penyediaan vaksin Covid-19. Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan, BPOM, dirasa sudah cukup berusaha dalam menyelesaikan terkait dengan penanggulangan Covid-19, usaha Pemerintah dalam memerangi Covid-19 ini dirasa akan sia-sia jika masyarakatnya pun tidak ada rasa peduli dan lalai dalam tetap menjaga protokol kesehatan. Dalam hal ini tetap di tuntut kebijakan dan kesadaran dari masyarakat agar dapat lebih aware dan update terhadap informasi yang di sampaikan Pemerintah melalui berbagai media.

DAFTAR PUSTAKA
https://hnews.id/2022/10/18/pemerintah-utamakan-penggunaan-vaksin-covid-19-produksi-dalam-negeri/
https://upk.kemkes.go.id/new/kerjasama-menghadapi-pandemi-covid-19-akan-terus-dilanjutkan-di-tahun-2022
https://www.cnbcindonesia.com/tech/20220825085721-37-366458/covid-varian-baru-muncul-awal-2023-lebih-buruk-dari-delta
https://nasional.kompas.com/read/2022/10/17/18362291/update-17-oktober-2022-bertambah-1233-kasus-covid-19-di-indonesia-capai

2. TUGAS : MELAKUKAN REVIEW PADA JURNAL PENELITIAN TENTANG KESEHATAN

Judul : Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan

Penulis : Pipid Ari Wibowo, Brilian Swastika, Zaenal Abidin (Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat – Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, p-ISSN: 2252-4134, e-ISSN:2354-8185) STIKesBhakti Husada Mulia Madiun

Tahun Terbit : 14 Februari 2022

Reviewer : ……………………….

Waktu Me – review : ……………………….

Tujuan Penelitian : Menganalisis terhadap Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan

Metode Penelitian : Metode dalam penelitian menggunakan penelitian kuantitatif dengan tehnik teknik non-probability sampling.

Metode Dalam Pengelolaan Data : Analisis data dilakukan dalam mengelola data berupa uji validitas, uji reliabilitas, uji korelasi, uji asumsi klasik, analisis regresi linier bergandadanuji koefisien determinan di bagi nabati PT. Air Mancur dan Penelitian ini bersifat deskriptif korelasional untuk menerangkanhubungan, memprediksidan menguji suatu teori yang terdapatantara variabel yaitu pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dengan produktivitas kerja.

Hasil Penelitian : Berdasarkan pada hasil penelitian yang dillakukan di bagi nabati PT. Air Mancur, di dapatkan bahwa :
1. Secara simultan terdapat pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja (K3) terhadap produktivitas kerja karyawan;
2. Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) memiliki pengaruh sebesar 57,4% terhadap produktivitas kerja karyawan di bagi nabati PT. Air Mancur;
3. Sebanyak 42,6% produktivitas kerja karyawan dipengaruhi faktor lainnya;
4. Produktivitas kerja karyawan bagian nabati PT. Air mancur termasuk dalam kriteria baik;
5. Dari penelitian ini pula menunjukkan bahwa pelayanan kesehatan kerja termasuk dalam kategori buruk dengan capaian sebesar 69,5%, dimana perusahaan tidak menyediakan fasilitas klinik sebagai bentuk pelayanan kesehatan.

Kesimpulan : Berdasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1. Konsep pengembangan di RS Ali Sibroh Malisi sudah cukup baik, akan tetapi pada kenyataannya belum tersosialisasi dengan baik ke seluruh karyawan rumah sakit;
2. Pada masa pandemi pelatihan untuk karyawan dapat dibuatkan strategi dengan membuat list nama karyawan beserta kebutuhan pelatihan yang akan diberikan, mengatur jadwal dinas dan memastikan pelatihan tidak mengganggu pelayanan kepada pasien;
3. Tim peningkatan SDM harus melihat penilaian kinerja terlebih dahulu, agar karyawan yang diberikan pelatihan sudah terjamin tingkat pemahaman dan sikapnya dalam bekerja;
4. Strategi promosi jabatan di rumah sakit Ali Sibroh Malisi pada masa pandemi yaitu, Tim SDM Menyusun jenjang karir setiap jabatan di rumah sakit, mensosialisasikan ke seluruh karyawan dan menjelaskan mengenai kesempatan promosi jabatan ke setiap karyawan.

Kelebihan : Kelebihan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat di sebutkan sebagai berikut, antara lain :
1. Penelitian yang telah di lakukan sudah baik, dengan memakai bahan data sebagai acuan dasar penelitian yang menggunakan bahan literatur penelitian di Tahun 2004, 2008, 2012, 2017, 2018, 2019, 2004, 2008, 2018, dan Tahun 2020;
2. Dalam Melakukan riset penelitian, sudah memiliki bahan perbandingan penelitian dengan mengadopsi dari peneliti lain dengan judul variabel dalam penelitian yang hampir sama untuk dapat di jadikan bahan pembanding dalam melakukan penelitian;
3. Menggunakan metode kuantitatif, data yang dapatkan mengena dalam perolehan data atau tingkat validitasnya cukup baik, karena di lakukan dengan melakukan pengujian hasil olah data menggunakan analisis statistik (SPPS) langsung kepada sampel yang di jadikan sampling dalam pengujian di dalam penelitian;
4. Menampilkan Tabel dari hasil uji yang telah dilakukan dalam perhitungan data dari Sampel yang mewakili populasi sebagai unsur Penelitian;
5. Pengujian yang dilakukan terhadap dua variabel yaitu Keselamatan dan Kesehatan Kerja sudah cukup menjawab dalam menganalisa seberapa kuat pengaruhnya dari kedua variabel tersebut pada produktivitas kerja karyawan

Kekurangan : Kekurangan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, didapatkan sebuah hasil, antara lain :
1. Hal utama mungkin Peneliti seharusnya menggunakan acuan data tidak menggunakan data dibawah 5 tahun, karena sekiranya data tersebut sudah tidak baru sehingga di khawatirkan ketidak sesuaian dengan teori-tori baru yang telah di hasilkan oleh peneliti lain yang sekiranya bnisa dijadikan bahan ukur dalam penelitian yang lebih Valid dan konkret;
2. Peneliti tidak menerangkan pengaruh lainnya secara detil, agar sekiranya peneliti lain dapat melakukan penelitian lanjutan terkait pengaruh lainnya seperti faktor kesehatan lainnya yang sekiranya dapat lebih besar mempengaruhi faktor dari tingkat porduktivitas karyawan
3. Masih kurangnya variabel lain seperti variabel intervening agar dapat lebih spesifik dan dapat lebih luas lagi yang peneliti bisa dapatkan hasilnya dalam pencapaian hasil pengolahan data;
4. Sampel dari Populasi sebanyak 21 orang, yang sekiranya itu masih kurang dalam mewakili suatu populasi,sehingga di khawatirkan data yang di peroleh itu dapat di olah sesuai dengan kemauan si peneliti.
5. Peneliti dengan menggunakan metode kuantitatif, dengan menggunakan jenis total sampling atau sampel jenuh dimana jumlah sampel sama dengan jumlah populasi, maka dirasa tempat penelitian yang dilakukan cukup sedikit populasinya, dengan kurangnya responden dibawah 50 responden, yang dapat menyebabkan hasil penelitian ini belum dapat mewakili penelitian tentang Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan;
6. Dalam menarik kesimpulan yang sekiranya dapat menjadi acuan bagi ilmu pendidikan dan lokasi tempat penelitian, hanya menyarankan untuk peneliti selanjutnya melakukan penelitian lanjutan tentang manajemen produktivitas, yang seharusnya dapat disebutkan faktor lainnya yang lebih dominan dalam mempengaruhi faktor produktivitas kerja. Selain itu saran yang diberikan dalam kesimpulan penelitian kepada PT. Air Mancur tidak spesifik, dan kurang tajam dalam memberikan saran dalam perbaikan Kesehatan. (Artikel)

Exit mobile version