Sukamakmur, BogorUpdate.com
Tembok penahan tanah (TPT) yang bersumber dari Anggaran Satu Miliar Satu Desa (Samisade) di Desa Wargajaya, Kecamatan Sukamakmur Kabupaten Bogor, ambruk.
Namun, soal TPT yang ambruk itu, dibandingkan dengan umur atau takdir seseorang. Seperti yang dikatakan Kepala Desa (Kades) Wargajaya, Ooy Tamami.
Ooy sapaan akrabnya itu menjelaskan, secara kiasan robohnya TPT tersebut akibat bencana alam dan tak bisa dipungkiri. Apapun bisa terjadi termasuk Almarhum Ulung, mantan Kepala Desa Pabuaran, Kecamatan Sukamakmur itu meninggal tidak disangka seperti halnya proyek TPT yang ambruk.
“Karena itu bukan disengaja (TPT Samisade ambruk, red). Apapun bisa terjadi umur aja siapa yang tahu, contoh Haji Ulung meninggal saja tidak bisa ditahan karena kuasa Allah SWT,” kilahnya kepada BogorUpdate.com, Jum’at (24/12/21)
Sementara itu, salah satu anggota Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Jaya mengatakan, dengan ketinggian TPT tersebut, seharusnya terlebih dahulu memakai Bronjong yang kemungkinan akan lebih kokoh untuk menahan tanah.
“Seharusnya pada saat pengerjaan TPT memakai bronjong agar lebih kokoh dan tidak bersgeser atau ambruk ketika ada pergeseran tahah,” jelasnya.
Dia juga memaparkan, sebagai seorang Kades tidak seharusnya berkata demikian. Sebab Ooy Tamami cukup berpengalam sebagai Kades. bahkan dia adalah ketua APDESI Sukamamur, secara tehnis harus bisa menjabarkan kepada awak media.
“Betul secara teknis kesalahan perencanaan ya jawabannya harus teknis juga. Jangan sangkut pautkan dengan takdir, itu kan menurut saya hanya kesalahan teknis ya jawab aja secara teknis kepada awak media,” pungkasnya.