Bogor RayaHomeHukum & KriminalNewsOlahraga

Terkait Dugaan Predator Seksual di AAFI, Ini Kata KONI Kabupaten Bogor

Cibinong, BogorUpdate.com
Terkait kasus dugaan predator seksual sesama jenis yang viral di kabupaten Bogor, Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Bogor, Junaidi Samsudin, angkat bicara.

Junaidi Samsudin mengatakan, mendukung langkah kepolisian mengusut tuntas kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan salah satu oknum pelatih di Asosiasi Akademi Futsal Indonesia (AAFI) berinisial G terhadap 54 siswa binaannya.

“Kami dari KONI, dan Askab PSSI Kabupaten Bogor mendukung langkah kepolisian mengusut tuntas kasus dugaan pelecehan seksual ini,” kata Junaidi Samsudin, dalam keterangan pers, di kantor KONI, Jumat (4/2/22).

Selain itu, Junaidi Samsudin menegaskan, keberadaan Asosiasi Akademi Futsal Indonesia (AAFI) tidak berada di bawah naungan induk olahraga yang dipimpinnya, termasuk Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Bogor, dan Asosiasi Futsal Kabupaten Bogor.

“Yang perlu kami tegaskan, AAFI bukan di bawah naungan KONI, Askab PSSI Bogor, dan AFK Bogor,” kata pria yang akrab disapa Junsam ini.

Tidak itu saja, Junsam juga mengatakan, KONI Kabupaten Bogor, akan memberikan pendampingan terhadap korban pelecehan dari oknum pelatih G.

Hal Senada, dikatakan Exco Askab PSSI Bogor Dedi Cakra Baidilah, keberadaan AAFI tidak terafiliasi dengan organisasi yang dipimpin, ataupun AFK Bogor.

“Kita hanya menegaskan AFFI itu tidak terafiliasi dengan Askab. Jadi tidak ada sangkut pautnya, dengan Askab PSSI Bogor ataupun AFK Bogor,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Seorang Guru Futsal berinisial G di Kabupaten Bogor, diduga menjadi predator seksual sesama jenis, bahkan dikabarkan korbannya sudah sampai 54 orang.
Dimana, para korbannya kebanyakan siswa yang mana rata-rata berusia di bawah umur, Kamis (03/02/22).
Dikutip dari unggahan salah satu akun Instagram, ia mengatakan tidak pernah bermasalah dengan kaum LGBT, namun ia keberatan jika sampai Guru berinisial G ini melakukan pelecehan terhadap murid apalagi dengan jumlah yang tidak sedikit.
“Sekali lagi, gua gak pernah mempermasalahkan kaum LGBT, transgender dan lain sebagainya, tapi kalo udah segini banyaknya korban yang dilecehin gw ga suka. Gw juga gatau yang mana orangnya bahkan gak pernah interaksi langsung ataupun chat,” cercanya kesal.
Bahkan, dalam akun tersebut turut melampirkan pula chat WhatsApp dari korban yang menjadi eksploitasi oknum guru bejad tersebut.
Yang mana dalam chat tersebut guru yang diduga predator anak tersebut tak segan-segan mengirimkan foto kemaluannya pada salah satu korban.
Ia amat mempermasalahkan hal ini, sebab Oknum guru yang diduga melatih ekskul di beberapa SMK tersebut, membuat banyak teman-temannya memiliki keluhan namun lebih memilih dipendam.
“Masalahnya ada banyak orang, termasuk temen temen gua yang udah mendem masalah serius ini. Kalo berdasarkan reqeust dm yang masuk ke gua udah lebih dari 80 orang yang menjadi korban orang ini,” tulisnya Dalam akun instagram pribadi miliknya.
Lebih lanjut, menurut akun Instagram tersebut, dari banyaknya korban tak ada satupun yang memiliki keberanian untuk berbicara atau melaporkan.
“Gua ngerti dan paham banget kenapa gak ada yang berani, terlebih dari itu si predator ini adalah orang penentu di atas sana, untuk orang yang ingin punya karir bagus di dunia futsal,” cercanya lagi.
Ia meminta pihak berwenang untuk mengusut tuntas permasalahan ini sebelum memakan lebih banyak korban.
“Orang ini ngegoda, mengajak, menawarkan dan meminta untuk melakukan kontak fisik pelecehan seksual secara langsung kepada anak di bawah umur (laki laki), dengan iming iming dapat uang, baju, sepatu dan apapun yang di inginkan target korbannya. Dia ini coach di beberapa club futsal & sekolah di daerah Kabupaten Bogor dan korban-korbannya hampir semua adalah dari peserta didiknya,” tukas akun tersebut.
Menurut postingan yang menyulut sedikitnya 2.000 komentar tersebut, saat ini korban yang terkumpul ada 54 orang pria yang rata-rata kejadiannya masih dibawah umur.
Sementara itu, Kapolsek Cileungsi, AKP Andri Alam mengatakan pihaknya akan menelusuri kebenaran dari kasus predator sex ini.
“Untuk perlindungan anak akan ditangani Polres, tapi kami dari pihak Polsek Cileungsi pun akan membantu dalam penyelesaian permasalahan ini,” ucapnya saat dimintai tanggapan melalui sambungan telepon.
Menurutnya, Polsek Cileungsi akan memeriksa lebih detail lagi perihal permasalahan yang viral di Instagram ini.
“Jika benar kita akan tangkap oknum guru yang diduga melakukan pelecehan tersebut, namun kadang netizen ini asal posting saja, tanpa ada pelaporan atau upaya apapun yang dilakukan,”
singkatnya.
Exit mobile version