Scroll untuk baca artikel
Bogor RayaHomeNews

Tanggapi Persoalan Sampah dan Irigasi, Achmad Fathoni Siap Dorong Solusi Konkret untuk Kecamatan Cariu

×

Tanggapi Persoalan Sampah dan Irigasi, Achmad Fathoni Siap Dorong Solusi Konkret untuk Kecamatan Cariu

Sebarkan artikel ini

Cariu, BogorUpdate.com – Anggota DPRD Kabupaten Bogor dari Fraksi PKS, Achmad Fathoni, memberikan tanggapan serius terhadap berbagai keluhan yang disampaikan warga Kecamatan Cariu dalam reses masa sidang III tahun 2025–2026.

Dalam pertemuan yang berlangsung di Kantor Kecamatan Cariu, Fathoni menyoroti dua isu utama yang banyak dikeluhkan masyarakat, yaitu pengelolaan sampah dan minimnya data jaringan irigasi.

Terkait persoalan sampah, Fathoni mengungkapkan bahwa dirinya sudah pernah meninjau salah satu lokasi dekat Tempat Pemakaman Umum (TPU) yang sebelumnya dijadikan tempat pembuangan.

Namun, belakangan diketahui bahwa lokasi tersebut tidak bisa digunakan karena termasuk dalam wilayah pengaruh bendungan yang ditangani oleh BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai).

“Saya baru tahu kalau ternyata wilayah tersebut kena bendungan dan tidak bisa dipakai. Tapi tadi sudah diklarifikasi, BBWS bersedia menyiapkan lahan sementara, dan lahan permanennya akan disiapkan menyusul,” ucap Fathoni kepada Bogorupdate.com. Rabu (16/7/25).

Ia menambahkan bahwa dirinya telah berkoordinasi dengan Kasie Ekbang Kecamatan Cariu untuk segera berkomunikasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) guna meminta fasilitas pengelolaan sampah, agar beban pengangkutan sampah yang selama ini menumpuk bisa mulai diolah di wilayah sendiri.

“Kalau lahannya sudah ada, saya tadi sudah sampaikan ke Bu Sulis agar kabari saya. Kita akan sama-sama ke DLH agar bisa difasilitasi, minimal sebagian tonase sampah bisa diolah langsung di sini,” ujarnya.

Selain isu lingkungan, Fathoni juga menyoroti kelemahan dalam pendataan jaringan irigasi.

Menurutnya, berbeda dengan data jalan yang sudah cukup lengkap, data jaringan irigasi di Kabupaten Bogor, khususnya di wilayah timur, masih sangat minim dan belum terstruktur.

“Kalau jalan kita sudah punya data-berapa kilometer, rusak berat atau ringan, itu semua jelas. Tapi untuk irigasi, hingga sekarang kita masih belum punya data yang rapi,” kata Fathoni.

Selanjutnya Ia akan mendorong agar para kelompok tani (poktan) dan kepala desa di Kecamatan Cariu aktif memberikan informasi mengenai kondisi irigasi di wilayah masing-masing.

Hal ini penting agar dapat segera diintervensi dalam perubahan anggaran atau setidaknya diusulkan pada tahun anggaran 2026.

“Kalau memang ada saluran irigasi yang sangat urgen, silakan informasikan. Kalau bisa masuk di perubahan, akan kita dorong. Kalau tidak, kita siapkan untuk tahun depan,” tegasnya.

Fathoni juga menyampaikan bahwa untuk bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan), dirinya selama beberapa tahun terakhir mengandalkan data dari para penyuluh pertanian.

Ia membuka peluang bantuan hingga Rp500–600 juta yang akan diarahkan sesuai kebutuhan para poktan yang terdata oleh penyuluh.

“Silakan poktan di Cariu koordinasi dengan penyuluhnya. Kalau sudah terhubung, insya Allah pengajuan akan saya anggarkan lewat pokir,” tutupnya.

Reses kali ini menjadi ruang terbuka antara wakil rakyat dan masyarakat untuk menyampaikan keluhan sekaligus menciptakan sinergi dalam mencari solusi nyata untuk kemajuan Kecamatan Cariu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *