Bogor RayaHomeLifestyleNews

Tak Terima Ada Namanya di Struktur Pengurus DPD KNPI Kabupaten Bogor, Ade Kurniawan Geram!

Ade Kurniawan, Ketua PC Satria Kabupaten Bogor.

Cibinong, BogorUdate.com – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Bogor, kembali memunculkan polemik dikalangan internal mereka.

Setelah menuai pertanyaan dari tim formatur terkait susunan pengurus yang belum juga rampung usai Musyawarah Daerah (Musda) pada Juli lalu, kini salah seorang anggota Steering Committee (SC) mengaku keberataan dengan penunjukan dirinya dalam struktural kepengurusan SK DPD KNPI 2022-2025 yang terbit dan beredar hari ini.

“Saya tidak pernah di telpon atau di ajak duduk bareng ngobrol sebelumnya setelah selesai Musda, tiba-tiba saja di tunjuk. Ini ada apa?. Kok bisa begini, seharusnya jika merunut pada tata aturan, kita duduk bersama dulu sebelum memutuskan. Tidak asal tunjuk begitu saja,” ujar Ade Kurniawan yang juga menjabat Ketua PC Satuan Relawan Indonesia Raya (Satria) Kabupaten Bogor kepada Wartawan, Senin (26/9/22).

Pria yang akrab disapa Aji Codet itu merasa heran dengan adanya penyusunan struktur pengurus DPD KNPI Kabupaten Bogor yang terkesan sembunyi-sembunyi tersebut. Apalagi, ada nama yang dicatut tanpa konfirmasi terlebih dahulu.

“Ini ada apa ko seperti ini proses penyusunan struktur pengurus DPD KNPI, diam-diam dan tiba-tiba, ada nama tanpa komfirmasi dan tanpa ada proses komunikasi yang baik dalam internal OKP atau PK perwakilan yang ada dalam team formatur yang menang dalam MUSDA KNPI 2022,” herannya.

Codet menambahkan, selain dirinya yang dicatut dalam kepengurusan tanpa konfirmasi, diduga ada lagi nama-nama lain yang dimasukan dalam struktur tanpa konfirmasi kepada yang bersangkutan.

“Saya ga habis fikir, ini saya saja atau masih ada yang lain nama yang terdaftar dalam struktur tanpa ada komfirmasi kepada yang bersangkutan. Dan kalau saya tidak terima dengan pencatutan nama saya yang ada dalam struktur SK DPD KNPI hari ini bagai mana?” tanya Codet.

Dengan timbulnya polemik seperti ini, Ia meyakini kepengurusan DPD KNPI Kabupaten Bogor kedepannya tidak akan baik-baik saja. Terlebih, banyak pengambilan keputusan sepihak dengan tidak melibatkan anggota.

“Karena kalau sudah seperti ini caranya, apakah kedepan akan baik-baik saja kalau sekelas ketua DPD KNPI kabupaten Bogor mengambil keputusan dengan semaunya sendiri tanpa ada konfirmasi,” ungkapnya.

Karena itu, ia mengaku sangat kecewa dengan keputusan DPD KNPI Kabupaten Bogor hari ini, yang di nilai sepihak tersebut.

“Kecewa lah, KNPI itu sebuah organisasi resmi dan bukan abal-abal. Karena itu, penunjukan struktural juga harus sesuai AD/ART bukan asal tunjuk untuk mengisi jabatan,” paparnya.

Sebelumnya, salah seorang tim Formatur Musda KNPI Kabupaten Bogor, Egi Gunadi Wibhawa juga mempertanyakan draft struktural pengurus yang belum juga rampung. Padahal, berdasarkan amanat Musda tim formatur diberikan tenggat waktu selambat-lambatnya 45 hari pasca perhelatan Musda dilaksanakan.

Dirinya juga mengungkapkan, bahwa persiapan bahkan rapat formatur tak kunjung selesai dan tidak ada kejelasannya. Pengakuan Egi, pada rapat formatur yang kedua baik dirinya maupun Demisioner Ketua KNPI Kabupaten Bogor periode 2019-2022 yakni Fikri Ikhsani, sama sekali belum diberikan draft susunan pengurus periode 2022-2025.

“Ketika itu saya memberikan saran dan masukkan kepada Fuad beserta tim formatur yang lain, bahwa organisasi KNPI adalah organisasi yang bersifat akomodatif. Dimana, harus melibatkan semua OKP dan PK, karena keterlibatan mereka dilakukan dimulai rapimda dan musda. Melihat tidak kunjung selesainya formatur, tentu membuat saya bertanya-tanya ada apa ini sebenarnya?” ungkap Egi yang merupakan mantan Ketua Majelis Pemuda (MPI) KNPI selama dua periode itu, belum lama ini.

Egi yang juga pernah menjadi anggota DPRD Kabupaten Bogor periode 2014-2019 ini pun menambahkan, jika dirinya juga mendapatkan kabar jika tim formatur sudah memberikan draft struktural pengurus DPD KNPI Kabupaten Bogor kepada DPD KNPI Provinsi Jawa Barat.

“Padahal saya beserta kang Fikri belum pernah sama sekali menandatangani berkas hasil formatur. Kalau pun informasi yang saya terima itu benar terjadi, tentunya menurut saya ini adalah pelanggaran etika organisasi dan salahnya cara menjalankan proses berorganisasi,” tambahnya.

“Saudara Fuad belum apa-apa sudah menunjukkan arogansi dan keangkuhannya dengan mengabaikan saya serta ketua fikri ikhsani sebagai dua orang bagian dari tim formatur. Hal ini sungguh sangat disayangkan menurut saya,” lanjut Egi.

Egi pun kembali berujar, berdasarkan amanat Musda yang dibacakan oleh pimpinan sidang musda KNPI pada Juli 2022 lalu, formatur diberikan amanat bahwa harus menyelesaikan tugasnya paling lama 45 hari.

“Tapi, sampai saat ini sudah masuk hari ke-49, dan formatur tak kunjung ada pertemuan kembali. Saya rasa ini jadi persoalan yang sangat penting harus menjadi perhatian khusus, kami sebagai formatur akan mengembalikan amanah ini kepada para OKP dan PK untuk segera menggelar kembali Musda KNPI Kabupaten Bogor,” tuturnya.

Terakhir, dirinya pun menegaskan akan mengirimkan surat ke DPD KNPI Jawa Barat guna melaporkan mengenai persoalan yang terjadi saat ini di Kabupaten Bogor.

“Kami akan mengirim surat kepada DPD KNPI Jawa barat bahwa kondisi DPD KNPI Kabupaten Bogor sedang tidak baik baik saja, agar DPD KNPI Jawa Barat dapat segera bertindak sesuai mekanisme yang berlaku,” tegas Egi.

Exit mobile version