Gambar peta grafik wilayah Cidurian hulu sampai hilir. (Ist)
Cigudeg, BogorUpdate.com – Tragedi bencana banjir bandang di awal Tahun 2020 lalu yang melanda wilayah Barat kabupaten Bogor, diantaranya Kecamatan Sukajaya, Jasinga, dan Cigudeg masih membekas dalam ingatan.
Di mana, banjir bandang yang sampai saat ini masih menyisakan duka dan pemulihan pembangunan yang hingga kini belum juga selesai.
“Adakah salah dalam penataan ruang dan lingkungan? Entahlah, saat ini tanda tanya tersebut terus mengendap dalam benak yang terkadang membuat nafas sesekali terasa sesak hingga banyak tidur terasa tidak nyenyak,” ungkap Pemuda Asal Jasinga, Radien kepada wartawan pada Jumat (28/4/23).
Pasalnya, kata Radien, dari sepanjang awal Tahun 2020 lalu, sederet peristiwa bencana banjir maupun longsor terus terjadi sampai kemarin 24 April 2023
Di mana, untuk kesekian kalinya aliran sungai Cidurian kembali meluap dan menyebabkan terjadi longsor di sejumlah wilayah yang berada di wilayah Barat Kabupaten Bogor tersebut.
“Lagi-lagi, hal itu pun semakin menambah tanda tanya dalam benak, adakah Tuhan murka melalui alam yang diciptakan Nya? Atau, kita yang tidak peduli pada alam sekitar kita? entahlah,” tanya Radien.
Radien pun menganggap persoalan tersebut (banjir bandang) harus ditangani dengan serius, hal itu terjadi tidak menutup kemungkinan dari dampak faktor tata ruang yang tidak rapi.
“Faktor penyebab utama dugaan kami karena tata ruang yang memang rumit, pemerintah harus serius menangani persoalan sungai Cidurian yang sering meluap ini, jangan sampai dibiarkan dan menjadi bencana tahunan yang sering dirasakan masyarakat,” cetusnya.
“Untuk itu perlu digaungkannya sebuah gerakan revolusi suci yang artinya revitalisasi lokus sosial sungai cidurian,” tutupnya.