Tanjung Sari, BogorUpdate.com – Selama puluhan tahun, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Bogor menjadi sentra produksi daun pisang yang menyuplai kebutuhan ke sejumlah kota termasuk Jakarta.
Di wilayah Kecamatan Tanjungsari, terdapat ribuan hektare lahan yang khusus ditanami pohon pisang batu, yang kwalitas daunnya paling bagus. Usaha inipun telah menjadi salah satu mata pencaharian warga setempat secara turun temurun.
Kepala Desa Selawangi Juhendi Ahmad Zulfikar, sekaligus pemilik kebun mengatakan, ini salah satu kebun pisang yang ada di Desa Selawangi, yang setiap hari daunnya di panen oleh warga.
“Di beberapa Desa di Kecamatan ini, memang di kenal sejak dulu, sebagai sentra penghasil daun pisang yang menyuplai pasar tradisional, disejumlah Daerah. Utamanya ke pasar Induk Jakarta, bahkan dalam sehari puluhan ton hasil panen daun pisang bisa dihasilkan oleh para petani,” ucap Juhendi kepada wartawan.
Selanjutnya Ia juga menjelaskan, karena sudah puluhan tahun digeluti, budidaya pohon pisang ini, sudah menjadi salah satu mata pencaharian tetap bagi warga sekitar. Baik selaku pemilik kebun hingga yang merawat dan memanennya.
“Daun pisang yang sudah dipetik ini biasanya langsung dipisahkan, dari pelepah lalunya, lalu digulung rapi sesuai takaran yang sudah ditentukan,” jelasnya.
Ia juga menyebutkan, harus diketahui pohon pisang yang ditanam di kebun ini, memang hanya jenis pisang batu atau dalam bahasa latinnya disebut musa balbisiana.
“Jenis pohon pisang ini memang daunnya yang paling bagus diantara jenis pohon pisang lainnya. Selain lebih lebar, daun pisang ini juga tudak mudah sobek saat diterpa angin,” paparnya.
Sementara Dace petani yang sehari-hari memanen daun pisang menyampaikan, usai panen daun pisang langsung dimasukan kedalam karung, dan langsung dibawa oleh para petani ketempat penampungan untuk kembali disortir ulang.
“Ditempat penampungan ini, daun pisang yang sudah dipilah, akan diikat dengan hitungan, satu ikat daun pisang ini sebanyak satu koli, dan sudah siap dikirim ke pasar,” ucapnya.
Lebih lanjut Ia memaparkan, untuk bisa dipanen, umur pohon pisang ini biasanya harus mencapai 6 bulan. Setiap pohon pisang yang daunnya telah dipanen harus menunggu sekitar 15 hari kemudian, agar bisa mengeluarkan daun lagi.
“Masa produktif satu buah pohon pisang ini pun bisa mencapai 4 bulan, hingga akhirnya ditebang dan berganti dengan dengan tunas baru. Dalam setiap kali masa panen, dan omzet yang dihasilkan dari budidaya ini bisa mencapai puluhan juta rupiah perbulan,” tukasnya.