Bogor RayaHomeLifestyleNews

Stigma Mafia di Pusaran Kekuasaan

Oleh : Saiful Kurniana, SE
(Wapimred BogorUpdate.com)

Opini, BogorUpdate.com
Sebagai rakyat biasa, saya hanya bisa mendengar ketika tidak punya alat untuk menyentuh kekuasaan. Padahal, ada kabar yang tidak sedap tentang kekuasaan itu.

Tapi pendengaran itu rasanya sudah sampai pada tahap yang paling bising. Apalagi kekuasaan yang saya dengar sudah identik sekali dengan persekongkolan malaui konsep mafia. Dan jujur mafia atau apalah nama yang sejenis dengan itu, akan memunculkan stigma paling buruk.

Masalahnya, isu-isu mafia ini dikabarkan telah menjalar di pusat pemerintahan Kabupaten Bogor. Dan saya tidak bisa memastikan berapa banyak rakyat lain seperti saya yang belakangan otaknya harus terkontaminasi isu busuk soal mafia. Apalagi mafia ini di kaitkan dengan proyek yang di biayai oleh pajak setiap rakyat di kabupaten Bogor.

Seberapa jauh kebenaran soal mafia ini, saya sebagai rakyat biasa juga tidak mendengar penjelasan dari pemerintah yang sudah mendapat amanah untuk mengelola uang rakyat. Yang pasti hati saya juga gelisah antara kebenaran dan keingintahuan.

Tidak ada api kalau tidak ada asap. Kalau rumus ini yang berlaku apakah sejumlah rakyat itu punya bukti sampai akhirnya ke lembaga antirasuah untuk demonstrasi dan melaporkan mafia proyek di kabupaten Bogor.

Dan kalau itu benar, tentu stigma ini akan berkembang ke arah yang lebih menyakitkan buat rakyat seperti saya. Sebab amanah itu sudah di selewengkan. Dan dengan dalih apapun penyelewengan uang rakyat adalah kebobrokan mental yang tidak bisa di toleransi.

Disisi lain saya tetap masih berharap agar isu mafia proyek ini hanya pepesan kosong. Kalau ini yang terjadi, saya pastikan seluruh rakyat seperti saya akan merasa lega. Sebab amanah yang diraih pemimpin itu berjalan sebagai mana mestinya.

Begitu khawatirnya saya sebagai rakyat,,, peluannya pasti akan banyak di pahami banyak orang. Potongan sejarah kabupaten Bogor telah menyisakan cerita kelam. Aparat penegak hukum dari semua institusi pernah berurusan di bumi tegar beriman.

Yang paling dahsyat adalah ketika Komisi Pemberantasan Korupsi mempidanakan seorang pemimpin yang sebenarnya tengah di atas angin. Kengerian di hati saya,, lembaga yang berkantor di Kuningan Jakarta ini sudah mencokok tiga pimpinan daerah karena kasus suap di pengadaan barang dan jasa alias proyek.

Kengerian itu semakin menjadi jadi karena ketiga pemimpin daerah ini di pajang hampir di semua stasiun TV. Betapa stigma isu perselingkuhan di area proyek dengan dana ratusan miliar ini berujung pada pembuktian. Dan yang terjadi berikutnya adalah pembunuhan karakter, sebab hampir seluruh rakyat biasa seperti saya mencaci pelaku di Medsos dan sejenisnya.

Sehingga saya berharap,, trayek KPK ini hanya di seputar Bekasi lanjut Medan dan akhirnya Kalimantan. Tidak mampir-mampir lagi ke Cibinong. Aaammiinn ya robbal alamin.

Exit mobile version