Olahraga, BogorUpdate.com – Pelatih Persikabo 1973, Budiarjo Thalib mengakui dirinya menjadi tumbal kebobrokan manajemen Laskar Padjajaran usai resmi terdegradasi ke Liga 3.
Hal itu disampaikan langsung Budiarjo Thalib usai timnya dipecundangi Adhyaksa FC 3-0 dalam lanjutan Pegadaian Liga 2 babak play off laga ke-5 di Stadion Pakansari, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Senin, (10/2/25).
Budi menilai, jajaran manajemen telah menipunya dengan menjanjikan pemain berkualitas di skuad Persikabo 1973 untuk mengarungi Pegadaian Liga 2.
Namun, kenyataannya justru seluruh punggawa Laskar Padjajaran hanya diisi oleh nama-nama minim pengalaman.
“Saya datang ke Persikabo dijanjikan yang bagus-bagus, tapi nyatanya manajemen juga gak ada di ruang ganti selama dua pertandingan. ‘Saya sudah pulang mas’, saat ditelepon,” ujar Budiarjo Thalib kepada wartawan usai laga.
Menurut Budi, jajaran manajemen seolah tutup mata dengan kondisi yang dialami dirinya bersama skuadnya yang terus mendapatkan kritikan dari suporter atas hasil buruk yang terus terjadi.
“Diawal pembicaraan itu manis, tapi makin kesini saya lihat ada kejanggalan. Saya juga akhirnya jadi tumbal oleh manajemen,” ucapnya.
Mantan pelatih Persik Kediri itu mengungkapkan, dirinya merasa kecewa atas perlakuan jajaran manajemen Persikabo 1973 yang terus menyalahkan tapi tidak memberikan solusi kepadanya.
“Teman-teman manajemen tidak ada yang datang ke saya, hanya telepon dan WA (whatsapp) menjanjikan yang manis-manis. Saya tumbal disini, saya baru mendapatkan tim seperti ini, saya mendapatkan perlakuan yang berat rasanya,” ungkapnya.
“Kasihan teman-teman suporter yang ada di luar sana yang tidak tahu kondisi di dalam. Saya menggantikan coach Djanur senior saya, saya pikir juga situasinya sudah bagus,” tambahnya.
Sekadar informasi, Budiarjo Thalib baru menangani Persikabo 1973 pada 3 November 2024 usai menggantikan posisi Djadjang Nurdjaman.
Selama masa jabatannya itu, Budi belum pernah sekalipun meraih kemenangan bersama Laskar Padjajaran. (Erwin)