Bogor RayaHomeNewsPolitik

Soal PK KSP Moeldoko Cs, AHY: Bukan Aspek Hukum Tapi Kecurangan Politik

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) disela kunjungannya ke DPC Partai Demokrat Kabupaten Bogor, Senin (10/4/23).

Cibinong, BogorUpdate.com – Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menganggap Peninjauan Kembali (PK) kepada Mahkamah Agung (MA) oleh Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko tidak masuk akal. Bahkan, upaya tersebut bukan aspek hukum, melainkan kecurangan politik.

“Sejak awal kami mengatakan apa yang sedang dilakukan KSP Moeldoko dan kelompoknya untuk menggugat dengan melakukan PK ke MA itu, secara rasional tidak masuk akal. Kemudian juga secara hukum kami meyakini tidak ada hal yang bisa membuat mereka menang,” kata AHY disela kunjungannya ke DPC Partai Demokrat Kabupaten Bogor, Senin (10/4/23).

Menurut AHY, KSP Moeldoko CS sudah melakukan berbagai upaya hukum demi merebut Partai Demokrat. Namun, sebanyak 16 kali dalam pertemuan di Pengadilan, tetap dimenangkan oleh AHY.

“Sebanyak 16 kali kami digugat dan bertemu di Pengadilan, 16 kali juga kami memenangkan itu, jadi skornya 16-0. Tapi masih diupayakan lagi di ujung-ujung ketika kita sudah fokus di tahapan pemilu, lagi-lagi untuk mengambil alih Partai Demokrat dengan mengajukan PK,” tegasnya.

Langkah itu, lanjut anak dari mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini, diduga untuk menghambat kekuatan oposisi yang saat ini dipegang teguh oleh Demokrat. Terlebih, ada dugaan untuk menggagalkan terbentuknya koalisi perubahan.

“Upaya yang dilakukan Moeldoko ini untuk mengganggu melemahkan kekuatan Oposisi karena Demokrat adalah Oposisi dan juga mengganggu terbentuknya Koalisi Perubahan,” jelasnya.

AHY mengungkapkan, langkahnya bukan lagi ranah hukum, melainkan mencari celah untuk melemahkan Demokrat yang dipimpinnya dengan aspek politik.

“Jadi itu semua saya rasa merupakan aspek politik bukan aspek hukum. Karena kalau aspek hukumnya saya bisa mengatakan tidak ada celah apapun. Tapi kalau ini aspek politik, maka kita juga harus menghadapinya secara politik” tegasnya lagi.

“Maka pada tangga 3 April 2023, saya secara terbuka kembali menyampaikan ini kepada Publik dan Rakyat Indonesia agar sama-sama juga monitor,” sambungnya.

Hal itu, lanjutnya, bukan hanya persoalan Demokrat, karena pihaknya pasti akan melawan segala bentuk kedzoliman Politik. Tapi ini lebih besar lagi, ini masalah demokrasi di Indonesia, kalau Demokrat saja bisa diperlakukan seperti itu, maka sama saja demokrasi bisa rontok dengan sendirinya.

“Jadi saya punya tujuan dan niat baik insyaallah untuk kepentingan masyarakat, agar sama-sama memonitor dan mengawal situasi ini. Tapi insyaallah kami punya keyakinan bahwa kebenaran akan hadir,” ungkapnya.

Senada, Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Bogor, Dede Chandra Sasmita mengatakan, seluruh kader Demokrat yang ada di Bumi Tegar Beriman akan terus mengawal AHY dalam melakukan perlawanan terhadap Moeldoko.

“Kami seluruh stakeholder Partai Demokrat di Kabupaten Bogor, berada di Garda terdepan dalam mengawal AHY sebagaimana Ketua umum. Warning Moeldoko, jangan pernah main-main dengan Partai Demokrat,” paparnya.

Seyogyanya, sambung Dechan sapaan akrabnya itu, dalam berpolitik itu tetap santun dan beradab, dan apa yang dilakukan oleh Moledoko adalah aksi biadab dalam politik, sangat-sangat tidak sehat dan mendewasakan.

“Naik kereta pake Baju Batik. Awas, jangan Pake celana kedodoran. Hei Moeldoko, jangan jadi begal Partai Politik. Awas, nanti kamu kena azab di kuburan,” tukasnya dengan pantun.

Exit mobile version