Scroll untuk baca artikel
Bogor RayaHomeNewsPemerintahan

Soal Pencemaran Setu Yang Berulang, DLH Kabupaten Bogor Cuma Omdo

×

Soal Pencemaran Setu Yang Berulang, DLH Kabupaten Bogor Cuma Omdo

Sebarkan artikel ini

Foto ribuan ikan mati diduga akibat limbah perusahaan di Setu Citongtut, Kecamatan Gunung Putri.

Gunung Putri, BogorUpdate.com
Sering kali terjadi pencemaran sungai dan setu di Kecamatan Gunung Putri yang menyebabkan kerusakan lingkungan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor masih belum bertindak, Kamis (20/01/22).

Sedikitnya dalam kurun waktu kurang dari 60 hari sudah ada dua setu di Kecamatan Gunung Putri yang diduga tercemar oleh limbah perusahaan, diantaranya adalah Setu Tlajung Hilir dan Setu Citongtut.

Saat dimintai tanggapan terkait adanya pencemaran di Setu Citongtut, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (Kadis LH) Kabupaten Bogor, Asnan meminta masyarakat untuk sabar.

“Nanti ya,” singkatnya.

Jawaban ini serupa dengan jawabannya pada 30 November lalu yang mana pada saat itu telah terjadi pencemaran di Setu Tlajung Hilir.

Tentu saja tanggapan DLH atas terjadinya perusakan ekosistem air ini memicu tanggapan dari sejumlah pihak.

Misalnya saja, Ramdani warga Kecamatan Gunung Putri mengatakan, DLH Kabupaten Bogor sebagai salah satu pelayan masyarakat harusnya memikirkan kenyamanan Kabupaten Bogor.

“Diantaranya menindaklanjuti keluhan masyarakat, jangan cuma omong doang (Omdo),” katanya.

Tuaian dari Ramdani ini bermula sejak 28 November 2021 lalu saat warga Desa Wanaherang, Kecamatan Gunung Putri keluhkan bau tak sedap akibat tercemarnya Setu Tlajung Hilir.

Pada saat itu, Setu Tlajung Hilir yang tercemar, mengeluarkan bau tak sedap dengan kondisi air berubah warna menjadi hitam pekat, sehingga dikeluhkan warga, pada Minggu (28/11/21).

Adapun Setu Tlajung Hilir berada di Desa Wanaherang, RT 01 RW 03, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor.

Yang mana menurut Ramdani pencemaran setu tersebut sudah beberapa minggu dan diduga berasal dari beberapa Perusahaan yang membuang limbahnya ke aliran sungai menuju Setu Tlajung Hilir saat hujan tiba.

“Sudah satu minggu memang setu ini tercemar, namun tidak separah saat ini yang mana dari semalam baunya sangat menyengat, lalu di pagi hari tadi hitam pekat. Kayaknya ada perusahaan yang memanfaatkan hujan untuk buang limbah,” ucapnya.

Atau adapun fenomena yang belum lama terjadi, yaitu matinya ribuan ikan dengan tiba-tiba di Setu Citongtut, Kecamatan Gunung Putri yang juga diduga disebabkan oleh adanya pembuangan limbah perusahaan.

Hal ini diungkapkan oleh Relawan Gerakan Pungut Sampah (GPS), Adit, ia mengatakan tercemarnya Setu Citongtut menyebabkan ratusan ikan yang ada ditambak seketika mati.

“Seperti yang bisa dilihat, sejak kemarin sudah ada kematian ikan secara bertahap dan signifikan yang diduga karena limbah perusahaan yang dibuang diam-diam pada malam hari,” tuturnya kepada bogorupdate.com.

Menurut Adit, jika dilihat dengan kasat mata dan tanpa uji laboratorium yang belum dilakukan hal ini terjadi karena aktivitas pembuangan limbah.

“Karena baru kemarin diambil sampel airnya oleh DLH Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor yang mengatakan penyebab ratusan ikan mati, bau pada Setu dan warnanya pun hitam pekat adalah limbah,” kata Adit.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *