Scroll untuk baca artikel
Bogor RayaHomeNewsPendidikanPolitik

Sikapi Rehab SMPN 2 Citeureup Telat 2 Bulan, Pio Dewan Minta Disdik Lebih Tegas

×

Sikapi Rehab SMPN 2 Citeureup Telat 2 Bulan, Pio Dewan Minta Disdik Lebih Tegas

Sebarkan artikel ini

Cibinong, BogorUpdate.com
Proyek rehabilitasi (Rehab) bertingkat Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Citeureup yang telat dua bulan, jadi sorotan anggota Komisi 3 , .

Yang dimana, rehab tersebut memakan anggaran Rp 2.980.622.000,00 dengan total 10 ruang kelas baru (RKB).

Ferry Roveo Chechanova atau yang akrab disapa mengatakan, Dinas Pendidikan harus mengevaluasi kinerja perusahaan pelaksana kegiatan dan kinerja konsultan pengawas, apalagi progres fisik di lapangan baru 80 %. Hal tersebut sangat patut dipertanyakan keseriusan pihak pelaksana dalam melakukan pekerjaan di proyek tersebut.

“Kalo memang tidak serius mengerjakan dan memiliki kekurangan finansial hendaknya jangan mengambil atau menawarkan pekerjaan yang nilainya besar. Dikhawatirkan pekerjaannya tidak selesai dan kualitasnya kurang bagus,” papar Pio, saat dimintai keterangan via WhatsApp, Senin (14/2/22).

Apalagi kata dia, keterlambatan ini sudah hampir 2 bulan dari waktu yang sudah ditentukan sehingga sudah pasti kena denda. Sehingga jangankan ada keuntungan, dia harus membayar denda setiap harinya yang pasti juga kewalahan. Alasan cuaca dan kondisi tanah tidak bisa dijadikan alasan untuk pekerjaan tersebut terlambat apalagi ini hanya rehabilitasi.

“Disdik harus lebih tegas lah, kepada perusahaan – perusahaan tersebut, jangan terlalu banyak toleransi untuk perusahaan yang memang kurang berkualitas. Saya akan pantau, jika sampai akhir bulan ini tidak kunjung selesai saya akan langsung turun ke lapangan menanyakan apa yang menjadi kendala mereka bisa terlambat selama kurang lebih 2 bulan ini,” pungkasnya.

Sebelumnya, Pekerjaan Rehabilitasi (Rehab) bertingkat Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 02 Citeureup hingga kini tak kunjung rampung.
Pekerjaan yang dilaksanakan oleh sebagai penyedia jasa, dan sebagai konsultan pengawas dengan anggaran Rp.2.980.622.000,00, yang seharusnya sudah rampung pada tanggal 23 Desember 2021.
Kepala Sekolah (Kepsek) SMP Negeri 2 Citeureup mengatakan, dirinya tidak mempermasalahkan keterlambatan pekerjaan yang hampir 2 bulan ini asalkan endingnya bangunan tersebut berkualitas.
“Kalo buru buru kualitasnya ga bagus percuma, inikan buat anak anak, buat belajar dan kalah waktu sedikit gapapa, yang penting kualitas bagus,” ucapnya kepada BogorUdate com, Minggu (13/2/22).
Ia menyebut, jika pekerjaan rehabilitasi bertingkat sudah mencapai 70% dan sudah sampai di pengecoran DAK. Lantaran faktor alam yang sulit ditebak yang membuat salah satu faktor keterlambatan pekerjaan tersebut.
“Total yang di Rehabilitasi itu ada 10 ruang kelas, mudah mudahan kontraktornya bisa mempercepat pekerjaan tanpa mengesampingkan kualitas. Apalagi dengan musim hujan saat ini untuk melakukan pengecoran DAK paling tidak harus menunggu cuaca panas dulu. Ditambah lagi dengan koltur tanah yang keras turut di keluhkan pekerja,” paparnya.
Lanjut ia mengatakan, dengan kondisi cuaca dan medan yang seperti ini dirinya mengaku memaklumi, sejauh ini, kata Lilik, ia sudah berkomunikasi dengan pihak kontraktor nya.
“Kan harusnya Januari beresnya ya, terus ini juga sudah dikasih tau juga oleh pihak dinas nya untuk menyelesaikan proyek ini, untuk saya sih terlambat pekerjaan gak jadi masalah,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *