Cariu, BogorUpdate.com – Akibatkan puluhan pengendara motor berjatuhan karena ulah galian ilegal, Kepala Satuan (Kasat) Polisi Pamong Praja (Pol PP) Kabupaten Bogor, Cecep Imam Nagarasid, akhirnya menutup aktivitas galian tanah merah di Desa Bantar Kuning, Kecamatan Cariu, Kabupaten Bogor, Senin (9/1/23).
“Setelah terjadi musibah yang dialami puluhan pengendara sepeda motor akibat galian tanah di Desa Bantar Kuning, pada Minggu sore (8/1/23), langsung di tindak tegas dengan menutup aktifitas galian menghunakan PPNS line,” tegas Kasat Pol PP Kabupaten Bogor Imam Nagarasid.
Imam menyebut, penutupan tersebut langsung dilakukan setelah mendapat laporan, dan langsung memerintahkan bawahannya untuk mengecek lokasi tersebut, dan memastikan galian tanah ini berizin atau tidak.
“Ya, setelah mendapat laporan terkait adanya galian tanah yang menyebabkan banyaknya kendaraan sepeda motor yang jatuh akibat jalan dipenuhi tanah dan licin, saya langsung menugaskan anggota untuk mengecek lokasi,” ucapnya.
Selanjutnya Ia juga menyampaikan, adanya angota yang turun ke lokasi dan menemukan tambang galian tanah, langsung segera menindaknya dengan menutup tambang galian tanah tersebut.
“Anggota saya sudah menghentikan kegiatan galian tersebut, dan sudah dipasang segel PPNS. Ijin galian itu wewenangnya Provinsi, jadi Pol PP Kabupaten hanya bisa menghentikan kegiatannya saja, serta meriksa Perijinannya,” jelasnya.
Sebelumnya, Puluhan pengendara sepeda motor berjatuhan setelah terpeleset akibat galian tanah ilegal di Desa Bantar Kuning, Kecamatan Cariu, Kabupaten Bogor, yang tercecer dijalan dan menyebabkan jalan menjadi licin.
Warga sekitar Warsi mengatakan, keluar masuk kendaraan truk pengangkut tanah galian di Desa Bantar Kuning, jalan raya Cariu menjadi becek dan licin. 1 jam pengendara sepeda motor yang jatuhan lebih dari 15 orang pengendara.
“Ya, saya sempat berhenti disini sekitar 1 jam, dan melihat banyaknya pengendara sepeda motor yang berjatuhan, adalah sekitar 15 lebih pengendara yang jatuh, soalnya jalan ini penuh sama tanah jadi licin, katanya sih ada pengangkut tanah galian disini,” ucap Warsi kepada Bogorupdate.com.