Gunungsindur, BogorUpdate.com – Dugaan penganiayaan terhadap Santri di salahsatu Pondok Pesantren (Ponpes), di Desa Curug, Kecamatan Gunungsindur, Kabupaten Bogor, viral di media sosial (medsos).
Video dugaan penganiayaan itu viral di medsos IG @infociseeng.id. Dalam narasinya, orang tua korban, Asep Kamaludin menuturkan jika penganiayaan terjadi selama 5 hari.
Anaknya kata Asep, disekap dan dipukul oleh 10 orang pelaku. Tidak hanya itu, korban juga mengaku pernah disetrum oleh seorang pengajar di pesantren tersebut.
“Kejadian pengeroyokan pada malam Selasa (tanggal 4 November) dan korban disekap selama 5 hari di ruang isolasi sampai akhirnya dibawa ke rumah sakit pada hari Sabtu,” katanya, Selasa (19/11/24).
Peristiwa penganiayaan ini terungkap setelah korban dibawa ke rumah sakit. Disana, Asep mendapat keterangan dari dokter jika kondisi anaknya itu diakibatkan oleh pukulan, bukan jatuh sebagaimana keterangan pihak pesantren.
Merasa terkejut, Asep lalu memberanikan diri untuk mengkonfirmasi pernyataan dokter ke anaknya. Akhirnya, korban mengaku dan menjelaskan peristiwa yang dialaminya itu.
“Dokter bilang kepada orang tua korban bahwa sepertinya korban bukan jatuh dari tangga melainkan dikeroyok, dilihat dari luka dan banyaknya bekas telapak tangan di tubuh korban,” jelasnya.
Selain itu, ia juga mengungkap kondisi memprihatinkan anaknya saat ini. Korban katanya, mengalami trauma berat, dan sering berteriak dan berhalusinasi seperti merasa tubuhnya dibanting.
Atas kondisi itu, Asep kemudian melaporkan hal tersebut ke Polsek dan Polres Bogor. Namun menurutnya, laporan yang ia buat hingga kini belum juga diproses.
“Kami sudah membuat pelaporan ke Polsek dan Polres setempat, tetapi sampai saat ini belum ada tindakan,” tandasnya.
Saat Dihubungi melalui pesan singkat Whatsapp, Kapolsek Gunungsindur, Kompol Budi Santoso mengatakan, itu ditangani Unit PPA Polres Bogor.
“Sudah ditangani Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Bogor,” kata Kapolsek, Selasa (19/11/24). (Dyn)